Tips dan Panduan Merawat Mesin Modern


Tips dan Panduan Merawat mesin modern – Sejak tahun 2000an, berbagai teknologi mesin modern mulai masuk ke tanah air seiring membaiknya kualitas BBM di Indonesia. Mulai dari mesin injeksi diesel CRDi, mesin bensin dengan kompresi tinggi, memiliki output yang besar namun irit BBM, dsb.

Semakin modern sebuah mesin mobil, maka perawatannya juga membutuhkan perhatian khusus dan cenderung lebih rumit. Sehingga banyak orang menilai, mesin modern tak setangguh mesin konvensional. Padahal jika dirawat secara telaten, durabilitas mesin modern akan mendekati mesin konvensional.

Dari sebagian mesin modern, tentu Anda sudah tak asing lagi mendengar kata teknologi VVT-i pada Toyota dan Daihatsu, i-VTEC di jajaran produk Honda atau CVTC di Nissan. Semua ini merupakan teknologi untuk mengatur waktu bukaan katup yang diatur oleh komputer dengan memanfaatkan tekanan oli mesin.

Dengan diaturnya waktu bukaan katup, membuat karakter tenaga yang dihasilkan menjadi lebih merata terutama saat diputaran rendah. Alhasil, tenaga pun sudah terasa sejak mulai berakselerasi. Konsumsi bbm pun menjadi lebih hemat ketimbang mesin konvensional atau minus teknologi ini.

Agar teknologi ini mampu bekerja optimal setiap saat, tentu sang pemilik mobil perlu memahami cara kerjanya terlebih dahulu. Dampaknya diharapkan pemilik mobil mengerti do’s and don’ts  dalam merawat mobil kesayangan Anda ini.

Tips dan Panduan Merawat Mesin Modern

Berikut beberapa informasi penting mengenai Tips dan Panduan Merawat mesin modern yang telah kami rangkum secara lengkap.

Baca juga:  12 Kelebihan dan Kekurangan Ban FDR Flemmo 2024

Merawat mesin modern : Spesifikasi pelumas

Mesin-mesin modern memiliki jalur pelumasan di mesin yang lebih panjang dan kecil. Untuk itu diperlukan pelumas yang cenderung lebih encer dari oli konvensional (SAE 20W-50). Tak heran bila Nissan merekomendasikan oli standar dengan tingkat kekentalan SAE 10W-30 atau Suzuki yang menggelontorkan oli standarnya dengan spesifikasi SAE 10W-40. Hal ini dikarenakan agar produsen mobil dapat mempertahankan ukuran pompa oli untuk memperoleh sistem pelumasan optimal.

Bila Anda memaksakan untuk menggunakan oli yang lebih kental dari yang direkomendasikan, tentu kerja pompa oli menjadi kian berat. Efeknya, sistem di mesin pun bekerja tidak optimal. Sebaliknya, jika oli terlalu encer, maka sistem pelumasan yang terjadi di mesin kurang optimal, karena akan mengakibatkan getaran mesin berlebih dari biasanya. Untuk itu, pilihlah spesifikasi oli mobil yang direkomendasikan oleh pabrikan.

Apalagi bila Anda kerap lalai untuk mengganti oli. Kotoran di pelumas akan menempel di jalur oli dalam bentuk kerak. Lama kelamaan, hal ini akan menyumbat sistem pelumasan. Apalagi tak sedikit lifter  di katup akan turut memberi dampak pada performanya untuk mengembalikan katup tepat waktunya.

Baca juga:  9 Kelebihan dan Kekurangan Ban Michelin Pilot MotoGP 2024

Merawat mesin modern : Diameter roda

Tanpa Anda sadari, mengganti ukuran ban lebih besar dapat menyebabkan tingkat akurasi dari speedometer menjadi terganggu. Padahal, salah satu sensor untuk teknologi waktu bukaan katup ini turut memantau kecepatan dari kendaraan.

Nah, bagaimana jadinya bila akurasi speedometer terganggu. Tentu hal ini akan berdampak pada perintah untuk mengaktifkan waktu bukaan katup menjadi tidak tepat. Bila hal ini yang terjadi, tentu performa mesin akan menurun dan berbuntut pada konsumsi bbm yang menjadi lebih boros dari biasanya.

Merawat mesin modern : Filter udara

Memang filter udara tak berhubungan langsung dengan kinerja dari teknologi ini. Namun ia berkaitan erat dengan kualitas pelumas mesin. Bila saringan udara lalai dibersihkan secara berkala atau diganti, maka kemungkinan debu menyelusup masuk pun kian besar.

Efeknya, ruang bakar pun akan terkontaminasi dan memungkinkan debu menyusup masuk ke system pelumas memalui dinding silinder. Bila hal ini yang terjadi, efeknya akan serupa dengan kendala pelumasan di mesin. Usia pakai pelumas menurun drastis, dan tanpa disadari kerak di jalur oli pun akan meningkat. Ujungnya adalah performa pengaturan katup tak berfungsi dengan semestinya.

Baca juga:  Tips Memilih Kaca Film yang Bagus dan Berkualitas

Lebih parah, kerak tersebut bisa saja menyebabkan saluran oli benar-benar macet. Mesin yang kekurangan pelumas akan rusak dalam jangka yang singkat yang biasanya ditandai oleh kepulan asap pekat berwarna putih dari knalpot. Jika ini terjadi, tentunya akan membutuhkan biaya pergantian suku cadang yang tak sedikit.

Demikian beberapa informasi penting mengenai Tips dan Panduan Merawat mesin modern yang telah kami rangkum secara lengkap. Baca juga:

Cara Deteksi Kondisi Mesin Mobil Lewat Asap Knalpot

Leave a Comment