Review Spesifikasi Mazda Biante Skyactiv – Gejolak pasar akan permintaan MPV terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dikarenakan konsumen di beberapa negara ASEAN khususnya Indonesia memang cenderung memilih MPV sebagai alternatif kendaraan yang serba bisa dan dapat diandalkan di segala situasi.
Selain memiliki daya angkut yang besar, MPV yang dijual kini juga sangat kompetitif di segala aspek. Mulai fitur, sistem hiburan dan juga konsumsi bahan bakar sehingga memaksa pabrikan memasang harga yang terjangkau. Inilah alasan mengapa segmen MPV sangat berkembang di Indonesia.
Namun dari waktu ke waktu, MPV tak lagi identik sebagai kendaraan murah dan merakyat. Contohnya adalah Toyota Avanza Gen 1 yang berada di segmen low MPV dan harganya sangat terjangkau saat dikenalkan. Sekarang, harga Toyota Avanza Gen 2 baru sekarang mencapai 2x lipat dari harga pendahulunya.
Ini menjadi patokan utama bagi setiap pabrikan yang ingin masuk ke dalam segmen MPV, mengingat faktor ekonomi dan daya beli konsumen terus membaik bahkan ikut merambat ke dalam segmen medium MPV.
Adanya celah di segmen medium MPV turut dimanfaatkan oleh Mazda. Awalnya, Mazda enggan memasukkan Biante ke Indonesia karena sedang fokus menjual Mazda 2 yang saat itu mampu bersaing di segmen hatchback.
Tapi semuanya berubah ketika Mazda memutuskan untuk memulai memperkenalkan Mazda Biante di Indonesia oleh PT Mazda Motor Indonesia (MMI) pada pergelaran IIMS 2012. Awalnya, Mazda Biante hadir tanpa embel-embel Skyactiv.
Dikarenakan Mazda sangat teguh untuk menjual semua produknya dengan teknologi Skyactive yang memungkinkan konsumsi BBM lebih hemat, akhirnya varian ini dijual di Indonesia untuk menggantikan posisi Biante lama setahun kemudian yang dimulai di ajang IIMS 2013 tepatnya pada bulan September.
Tak hanya itu, Mazda juga turut memperkenalkan varian khusus yakni Biante Limited Edition (LM) dengan menyandang bodykit khusus dari DAMD, rumah modifikasi dari Jepang. Sesuai namanya, Biante varian ini dijual secara terbatas, hanya ada 50 unit saja di Indonesia.
Perbedaan dengan versi standar hanya ada pada eksterior saja. Sedangkan sektor lainnya sama sekali tidak ada perbedaan. Dengan mengandalkan beberapa keunikan yang dibawanya, Mazda berharap mobil ini dapat menyangi market dari Nissan Serena C26, Toyota NAV1 dan juga Mitsubishi Delica yang baru muncul belakangan.
Baca juga :
Review Spesifikasi Mazda Biante dan Biante Skyactiv
Berikut beberapa informasi penting mengenai Review Spesifikasi Mazda Biante dan Biante Skyactiv di Indonesia yang beredar sejak tahun 2012 hingga sekarang.
Review Spesifikasi Mazda Biante Skyactiv : Exterior
Pada bagian luarnya, memang harus jujur diakui bahwa eksterior Mazda Biante ini sangat memukau. Para desainer Mazda sangat handal dalam hal desain body agar tampilan mengkotaknya tidak meninggalkan kesan membosankan.
Hal ini dapat dilihat dari penggunaan ventilasi (airscoop) berukuran jumbo dan grill krom melintang dengan sudut tajam yang disebut Mazda sebagai elemen ‘motion’ dan diapit oleh lampu utama dengan bentuk seakan-akan menyambung dengan quarter window depan (kaca segitiga) dan membuat pilar A Biante terkesan me-nyatu dengan kap mesin. Adanya foglamp berdesain vertikal dan unik ini juga turut mendongkrak tampilan Biante.
Tak hanya itu, desain kap mesin dan kaca depan yang menukik tajam ini kian memberikan desain mewah pada fascia depan Mazda Biante. Secara keseluruhan, desainnya seakan menggambarkan senyum wajah manusia. Benar-benar unik. Ironisnya, desain Biante malah tampak lebih mewah dari Mazda 8 yang menjadi senjata andalan Mazda pada segmen full size MPV.
Untuk Biante SkyActiv, jika dilihat sekilas memang sulit dibedakan dengan varian sebelumnya. Tapi saat menilik lebih detail, barulah ditemukan bahwa perubahan terjadi pada dimensi gril depan yang kini lebih besar. Cukup logis bila mengingat bahwa teknologi SKYACTIV yang menyematkan perbandingan kompresi hingga 13:1 tentu memerlukan pasokan udara segar yang lebih banyak untuk menjaga suhu mesinnya.
Sentuhan krom pada bagian gril kian membuat MPV Boxy ini terlihat elegan tanpa mengurang kesan sporty yang menjadi ciri Mazda. Apalagi desain foglamp turut disesuaikan agar terlihat harmonis.
Pada bagian samping, tampilannya cukup stylish. Mazda berusaha keras agar desain mengkotaknya itu tidak membosankan. Itulah sebabnya bagian sisi bodi Biante diberi guratan garis tegas yang mengalir dari kap mesin sampai ke bagian belakang. Lekukan tersebut diaplikasi guna memeberi kesan dinamis yang juga berkontribusi untuk sektor aerodinamika dan mampu menghasilkan angka coefficient of drag 0,30.
Disini, Mazda turut memberikan sepasang sliding door elektrik yang dapat menutup dan membuka secara otomatis yang dapat dioperasikan dari dalam kabin atau remote.Akses keluar masuk penumpang terasa lebih mudah dengan adanya fitur yang satu ini serta tidak memakan banyak ruang ketika diparkiran.
Tampilan sampingnya kian menarik berkat penyematan warna hitam di pilar yang memberi kesan atap terlihat melayang. Terlihat tanpa pilar dari depan sampai belakang, kian mempertegas kesan futuristik pada Biante. Apalagi di bagian roda, mazda menggunakan pelek aluminium ring 16 dengan desain palang lima modern. Selebihnya, tak ada perbedaan antara Mazda Biante dan Biante SkyActiv pada area ini.
Dari segi ukuran, Mazda Biante memiliki dimensi panjang 4.715 mm, lebar 1.770 mm, dan tinggi 1.853 mm, dengan ground clearance setinggi 150 mm. Selain itu, nilai radius putar Biante hanya sebesar 5.4 meter sehingga radius putarnya menjadi paling kecil dibandingkan rivalnya yang lain.
Bagian buritan Biante juga terlihat modern. Kombinasi lampu rem LED yang membulat di setiap sisinya disambung oleh garis horisontal yang membelah pintu belakang Biante. Uniknya lagi, Spesifikasi Mazda Biante dibekali stoplamp dengan lampu sein dan juga lampu mundur yang menyatu dengan garnis horizontal berwarna hitam plus aksen krom dibawahnya.
Dua mata kucing (reflektor) memanjang yang dipasang secara vertikal di setiap sisi bagian bawah buritannya mengingatkan Saya pada bentuk lubang udara pesawat jet. Sayangnya, high-mounted stop lamp masih belum memakai LED. Pada bagian ini juga tak memiliki perbedaan berarti antara Mazda Biante dan Biante SkyActiv.
<!––nextpage––>
Review Spesifikasi Mazda Biante Skyactiv : Interior
Beralih ke sektor interior. Interior Mazda Biante sangat lekat dengan kesan modern berkat desain atraktif yang ada pada dashboardnya. Seluruh panel disini tersusun rapi dengan lekukan dan balutan warna yang menarik. Panel instrumen digital berada di atas dashboard memanjang dari sisi kanan hingga ke area tengah.
Dalam hal ini, tampak lebih baik dari mobil lainnya yang mengusung penel instrumen di tengah seperti Toyota Vios dan juga Toyota Yaris. Dibandingkan dengan versi awal, Mazda Biante Skyactive turut dibekali fitur terbaru yakni MID yang dapat memberikan informasi mengenai konsumsi BBM dan juga jarak tempuh secara realtime. Biante SkyActiv juga sudah dibekali sepasang paddle shift di balik roda kemudi sehingga kenyamanan berkendara menjadi lebih maksimal.
Beberapa fitur lainnya yang ikut dibenamkan ke dalam Biante SkyActiv antara lain stabilty control, hill launch assist dan juga dual airbag. Dari fitur hiburan terdapat LCD 6.1 inci yang terintegrasi dengan GPS Alpine dan pemutar radio, pemutar CD, pemutar MP3, Aux-in dan juga USB. Sebuah LCD monitor berukuran 10,1 inci juga turut hadir bagi awak penumpang. Demi memberikan kenyamanan tambahan, Mazda Biante dibekali oleh AC Nano Generator Ion yang berguna sebagai antivirus sekaligus untuk menetralisir bakteri.
Ketika menaikinya, aura kemewahan pun terasa sangat erat pada Mazda Biante. Visibilitas yang tinggi hingga pada baris ketiga memberikan kenyamanan pada pengendara dan penumpang. Tapi sayangnya head rest pengendara yang terlalu ke belakang membuat ergonomis tereduksi tentunya.
Begitu juga dengan sedikitnya ruang penyimpanan tertutupnya yang tersedia, cukup menyulitkan kita ketika hendak menaruh barang-barang. Selain itu ketika kita menoleh kebelakang pun visibilitasnya terganggu karena adanya head rest pada baris ketiga yang cukup besar. Tentunya plus minus, bisa dipastikan Mazda Biante menyajikan kenyamanan lebih pada penumpangnya juga.
Posisi duduk kursi baris kedua dan ketiga pada Biante didesain bertingkat layaknya ruang pertunjukan teater, sehingga bangku belakang yang diposisikan lebih tinggi membuat semua penumpang dapat memiliki bidang pandang yang luas. Namun, komposisi tempat duduk bertingkat ini justru membuat pandangan pengemudi ke belakang sedikit terhalang. Terutama sandaran kepala kursi tengah baris ketiga Biante yang menjulang justru menutupi pandangan ke belakang.
Berbekal dimensi eksterior sepanjang 4.715 mm, lebar 1.770 mm, dan tinggi 1.835 mm dengan konsep high roof, pastinya ruang kepala yang tersedia dapat dipastikan lebih dari cukup. Kenyamanan optimal dapat dirasakan oleh setiap penumpang karena kelegaan ruang kaki dan juga penggunaan material seluruh jok fabric yang empuk mampu membekap penumpang dengan nyaman.
Tak hanya disitu saja, jok row kedua dan ketiga dapat digeser dengan jarak yang cukup lebar untuk memanjakan para penumpang. Sehigga ketika digabungkan, jok ini akan dapat memuat 3 orang dan ketika digeser akan membentuk captain seat. Untuk memaksimalkan kapasitas ruang bagasi, jok row ketiga dapat dimajukan ke depan hingga mepet row kedua.
Dimensi dan desain ‘boxy’ yang dianut Biante, tidak hanya memberi ruang kabin yang luas, namun juga fleksibilitas. Kursi baris kedua dapat bergerak sejauh 753 mm serta bisa digeser ke kiri-kanan sejauh 85 mm.
Pergerakan ini yang membuat Mazda Biante bisa berubah menjadi MPV 7-seater. Sedangkan bangku ketiga dapat digeser maju 779 mm dan memberi kapasitas bagasi maksimum 944 liter. Bila kursi baris ke-2 dan ke-3 tidak digeser maju, volume bagasi Biante biasa saja, 245 Liter. Meski fleksibel, namun kapasitasnya untuk akomodasi masih kalah dari Nissan Serena.
Review Spesifikasi Mazda Biante Skyactiv : Performa Mesin
Untuk sektor dapur pacu, Spesifikasi Mazda Biante dipersenjatai oleh mesin MZR 2.0 DOHC direct injection spark ignition (DISI) berkapasitas 2.000 cc yang juga digunakan pada Mazda CX-5 2.0 dengan konfigurasi 4 silinder segaris 16 katup DOHC dengan teknologi Sequential Valve Timing (SV-T) and Electronic Throttle Control (ETC).
Tenaga yang mampu didapat adalah 150 HP pada putaran 6.200 RPM dan torsi 190 Nm pada 4.500 RPM. Sebagai pendistribusi daya, dicangkokkan transmisi otomatis 5 percepatan untuk memutar roda depan. Tenaga itu terasa cukup besar untuk sebuah MPV yang berbobot 1.668 kg, dan sukses berakselerasi 0-100 kpj dalam 15,4 detik.
Dengan hadirnya teknologi i-Loop di mesin dan skyactiv pada tranmisi, maka perpindahan transmisi menjadi akurat dan responsif layaknya transmisi manual sehingga penggunaan bahan bakar dapat diminimalisir. Ingin lebih hemat? Ubah gaya mengemudi Anda dengan cara menghindari injakan pedal gas secara konstan agar logo ECO pada panel indikator menyala.
Sementara untuk Biante SkyActiv, Spesifikasi Mazda Biante SkyActiv dibekali mesin baru membedakannya dengan Biante biasa dengan nama SkyActiv-G 2.0L berkapasitas 2.000 cc. Mesin ini cukup unik karena meski kompresinya tinggi, namun masih bisa menenggak bahan bakar dengan RON 90 atau setara pertalite.
Berkat teknologi baru ini ini, mesin Biante kini memiliki 149 hp yang diraih pada 6.000 RPM dan torsi maksimum yang sama seperti model sebelumnya yakni sebesar 190 Nm. Bedanya, puncak torsi dapat diraih di angka lebih rendah tepatnya pada 4.100 RPM.
Selain itu, fitur i-Stop akan mematikan mesin saat kendaraan berada dalam kondisi diam, semisal saat terjebak kemacetan, atau tertahan lampu lalu lintas. Mazda mengklaim bahwa proses untuk menghidupkan kembali mesin hanya memerlukan waktu 0,35 detik saja berkat pengaturan piston yang tepat saat mesin mati.
Review Spesifikasi Mazda Biante Skyactiv : Impresi dan Handling
Di antara NAV-1, Serena, dan Biante, hanya Biante yang suspensi belakangnya menganut sistem multilink sedangkan para rivalnya menggunakan torsion beam. Dengan sistem redaman suspensi ini, seharusnya mobil yang berbobot lebih dari 1,6 ton ini memiliki stabilitas pengendaraan yang lebih baik dibanding seterunya.
Mazda menilai torsion beam memiliki kelemahan yaitu pergerakan ke kiri ke kanan, yang sebetulnya tidak banyak, namun akan membuat penumpang merasa tidak nyaman. Sementara suspensi multilink pergerakannya benar-benar hanya naik turun.
Untuk suspensi depan, Mazda Biante ditopang suspensi MacPherson strut independent, memang kerap menimbulkan gejala understeer kala menikung. Jangan salah paham dulu, kelincahan memang bukan keunggulan dari MPV yang panjangnya hampir 5 meter ini. Namun, ketika terjadi gejala limbung, dapat diminimalisasi dengan sangat nyaman. Ketangkasan Biante dalam meredam permukaan jalan yang tidak rata juga tidak perlu diragukan lagi.
Salah satu alasannya adalah penggunaan ban tebal dan bertapak lebar 205/60R16. Tebalnya ban membuat suspensi tetap mampu mengkombinasikan pengendaraan yang baik dan mempertahankan pengendalian dan pergerakan bodi mobil.
Ban bertapak lebar juga berkontribusi dalam memberikan grip yang melimpah. Dipadukan dengan rem cakram berventilasi di depan dan cakram solid di belakang, Biante bisa melakukan penge-reman 60-0 kpj dalam 2,3 detik sejauh 16,6 meter. Tentunya sistem pengereman ini sudah didukung fitur keselamatan ABS (anti-lock braking system) dan EBD (electronic brakeforce distribution).
Kedua perpaduan antara suspensi dan ban juga yang membuat mobil ini memiliki pengendalian yang hebat. Body roll tidak perlu ditanya, Spesifikasi Mazda Biante memiliki atap yang tinggi sehingga efek tersebut pasti ada meski terbilang minim untuk sebuah MPV. Tapi efek seperti understeer yang kerap ditemui di mobil berpenggerak depan tidak mudah terjadi, ataupun buritan yang kerap bergeser saat pengereman keras, karena moncong yang menukik, juga tidak terasa.
Kenyamanan kabin Biante juga ditunjukkan dengan tingkat kekedapan kabinnya. Terbukti dalam kondisi stasioner, sound meter menunjukkan angka 38 db. Saat penyejuk udara dihidupkan, tingkat kebisingannya naik ke 45 db. Saat beranjak ke kecepatan 60 kpj, tercatat tingkat kebisingannya hanya 60,3 db. Suara artikulasi ban dapat diredam dengan sangat baik, dan desain aerodinamikanya pun berperan mereduksi distorsi angin dengan bodi mobil.
Kapasitas mesinnya yang besar dan bobotnya yang juga tidak ringan membuat catatan konsumsi BBM Biante kurang memuaskan. Di dalam kota, Biante hanya bisa menjangkau 7,5 km dari setiap liter bensin yang dikonsumsinya. Untung konsumsi luar kotanya 11,9 kpl membuat efisiensi BBM kombinasi Biante menjadi 9,7 kpl.
Untungnya, konsumsi BBM boros tersebut dapat diminimalisir pada Biante SkyActiv yang sudah dibekali teknologi canggih. Paket teknologi Skyactiv yang diusung, membuat Biante mampu mentertawakan lawan-lawannya. Konsumsi bahan bakar 17,3 kpl menjadi ‘selling point’ yang bisa diandalkan, belum lagi fitur-fitur lainnya terutama fitur hiburan dalam kabin menjadi lebih lengkap.
Terlebih lagi, Mazda Biante SkyActiv memiliki distribusi tenaga yang lembut berkat bantuan transmisi baru berlabel SkyActiv 6 percepatan . Seberapa kasar pun Anda menginjak pedal akselerator, Biante Skyactiv ini tidak akan menghempaskan penumpang Anda ke kursi dengan keras karena lontaran tenaga dapat diredam dengan baik.
Pendeknya, transmisi SkyActiv menolak untuk berlaku kasar, dan tetap akan berakselerasi halus. Jadi? Apakah transmisi ini lamban? Tidak. Justru sebaliknya, Spesifikasi Mazda Biante yang mumpuni mampu menyajikan akselerasi responsif dan akurat. Saat harus mendahului, lakukan kick down, atau tekan ‘Down’ pada paddle shifter, maka transmisi akan segera menuruti dan menahan gigi hingga pengendali transmisi membaca bahwa akselerasi tidak lagi diperlukan.
Spesifikasi Mazda Biante dan Biante Skyactiv
- Mesin : MZR 2.0 Liter (Biante MZR); SkyActiv-G 2.0 Liter (Biante SkyActiv).
- Konfigurasi : sama-sama 4 silinder segaris 16 katup DOHC.
- Tenaga : 147 HP @6.200 RPM (Biante MZR); 150 HP @6.000 RPM (Biante SkyActiv).
- Torsi : 190 Nm @4.500 RPM (Biante MZR); 190 Nm @4.500 RPM (Biante SkyActiv).
- Bore x stroke : 87.5 mm x 83.1 mm (Biante MZR); 83.5 mm x 91.2 mm (Biante SkyActiv).
- Rasio kompresi : 11.2:1 (Biante MZR); 12.0:1 (Biante SkyActiv).
- Konsumsi BBM : 8-10 km/L (dalam kota) ; 11-17 km/L (luar kota).
- Transmisi : Matic 5 percepatan (Biante MZR); Matic SkyActiv 6 percepatan dengan paddle shift (Biante SkyActiv).
- Suspensi : Depan MacPherson Strut indenpendent, belakang multilink independent.
- Rival : Nissan Serena C26, Toyota NAV1 dan Mitsubishi Delica.
- Tahun Penjualan : 2012 – 2013 (Biante MZR); 2013 – sekarang (Biante SkyActiv).
Kelebihan dan Kekurangan Mazda Biante
Berikut beberapa informasi penting mengenai Kelebihan dan Kekurangan Mazda Biante dan Biante Skyactiv di Indonesia yang dijual dari tahun 2012 hingga sekarang.
Keunggulan Biante dan Biante Skyactiv
- Desain eksterior futuristis.
- Konfigurasi jok.
- Fitur kabin.
- Handling lebih baik dari kompetitor.
- Konsumsi BBM lumayan irit untuk model SkyActiv.
- Kualitas peredaman kabin cukup baik.
Kelemahan Biante dan Biante Skyactiv
- Image Mazda kurang populer di Indonesia.
- Tak ada pilihan trim level lain.
- Harga baru cenderung mahal.
- Biante bermesin MZR sedikit lebih boros.
- Jaringan aftersales.
- Sparepart mahal.
- Desain interior.
- Gejala bodyroll.
- Fleksibilitas bangku.
- Harga jual kembali.
Demikian beberapa informasi penting mengenai Review Spesifikasi Mazda Biante dan Biante Skyactiv di Indonesia yang beredar sejak tahun 2012 hingga sekarang. Unggul dalam hal teknologi motor bakar, memaksa Saya untuk merekomendasikan Mazda Biante SkyActiv dibandingkan Biante MZR karena Tawaran efisiensi dari teknologi SkyActiv kian memperkuat posisi Mazda terhadap pesaing di kelasnya. Meski begitu, kenyamanan keduanya hampir mirip dan terbukti mampu merebut perhatian konsumen di pasar MPV medium. Baca juga: