Review Spesifikasi BMW E38 Seri-7 1994-2001 – Perkembangan dunia otomotif membawa hal penting dalam aspek kehidupan. Gengsi, adalah kata paling tepat untuk menggambarkan situasi terkini. Tak hanya sebagai alat transportasi, mobil juga dipercaya sebagai alat yang mencerminkan kemapanan seseorang.
Semakin mewah, maka semakin kaya pemiliknya. Tak mengherankan jika banyak mobil sedan mewah juga berkeliaran di jalanan ibukota Indonesia, yang notabene adalah negara berkembang selain Thailand dengan pasar otomotif paling gemuk di Asia Tenggara. Pabrikan yang masuk ke segmen ini pun bukan sembarang, karena secara garis besar, kelas ini banyak diisi oleh pabrikan asal Eropa, salah satunya adalah BMW melalui Seri-7 nya yang berkecimpung dalam full-size luxury car.
Berbicara mengenai Seri-7 di Indonesia, keluarga E38 merupakan varian Seri-7 yang memiliki pamor luar biasa dan masih dicari hingga sekarang. Kepopulerannya meledak ketika E38 menjadi tunggangan utama di sekuel James Bond ; Tomorrow Never Dies dan film The Transporter yang dibintangi Jason Statham. Ia pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 sebagai generasi ketiga dari jajaran Seri-7.
E38 diposisikan sebagai sedan termewah, berada di atas BMW E36 Seri-3 hingga peralihan menjadi BMW E46 Seri-3 dan BMW E34 Seri-5 ketika terjadinya transisi menjadi BMW E39 Seri-5. Tipe-tipenya antara lain 730iL, 735iL, 740i, 740iL dan 750iL. Kedua tipe terakhir masuk secara CBU melalui Importir Umum (IU), sehingga keberadaannya cukup langka karena hanya digunakan sebagai kendaraan operasional KTT APEX 1994 di Bogor.
Dibandingkan seri lainnya, khusus E38 ini mendapatkan akhiran huruf L yang artinya Long Wheelbase atau Long Chassis, sedangkan bagi tipe tanpa akhiran L menggunakan sasis pendek. Ketika facelift dilakukan pada tahun 1999, BMW menambahkan tipe baru yaitu tipe 728i sasis pendek sebagai entri level pada varian E38.
Dari sektor dapur pacu, awalnya, tipe 730iL menggunakan mesin M60B30 3.0 liter V8, tipe 735iL baru hadir di tahun 1996 dengan mesin M62B35 3.5 liter V8, tipe 740i/740iL bermesin M60B40 4.0 liter V8 dan mesin M73B54 5.4 liter V12 untuk 750iL.
Memasuki masa facelift, tipe 730iL digantikan oleh tipe 728i yang menggunakan mesin M52B28TU 2.8 liter dan menjadi satu-satunya tipe bermesin 6 silinder segaris sekaligus terkecil dalam keluarganya. Disini, tipe 735iL mendapatkan update mesin menjadi M62B35TU dengan konfigurasi yang sama seperti sebelumnya.
Di pasar sedan premium atau full size luxury saloon, BMW E38 mendapatkan perlawanan sengit dari rivalnya terkuatnya yaitu Mercedes-Benz W140 S-Class. Sedangkan dari pabrikan lain khususnya dari Jepang terdapat Lexus LX-Series Gen2 yang hadir secara terbatas di Indonesia. Ia kemudian dipensiunkan pada tahun 2001 saat BMW E66 Seri-7 diperkenalkan ke hadapan publik sebagai generasi keempat dari BMW Seri-7.
Review Spesifikasi BMW E38 Seri-7
Berikut beberapa informasi penting mengenai Review Spesifikasi BMW E38 Seri-7 di Indonesia yang beredar sejak tahun 1994 hingga 2001.
Review Spesifikasi BMW E38 : Eksterior
Sebagai mobil mewah, BMW E38 mampu memberi kesan eksklusif meski memasuki umur yang tak terbilang muda. Spesifikasi BMW E38 memiliki desain yang timeless berkat desain klasik peralihan era 80an ke 90an dengan bentuk mengkotak dan sudut membulat yang disisipkan garis-garis tegas. Salah satunya ada pada bagian depan dengan kap mesin yang mengikuti bentuk kidney grill dan memanjang ke area belakang.
Desain elegan juga terpancar dari kidney grill khas BMW yang lebar dan dikeliling aksen krom. Di bagian pencahayaan, E38 telah meninggalkan model lampu bulat berjumlah 4 buah. Sebagai gantinya, E38 menggunakan headlamp berbentuk persegi panjang.
Lampu projektor masih tetap dipertahankan karena ini menjadi ciri khas baru bagi BMW saat itu dan terus digunakan hingga generasi kelima sebelum akhirnya diganti menjadi lampu LED pada generasi keenam.
Tak hanya itu saja, sepasang foglamp berbentuk panjang dengan sudut membulat juga dijadikan fitur standar pada setiap varian guna memaksimalkan pencahayaan ketika cuaca buruk. Pada beberapa tipe tertentu juga turut dibekali oleh headlight washer yang mampu menyemprotkan air bertekanan tinggi.
Ketika E38 mengalami facelift, peningkatan yang dilakukan terbilang sangat-sangat sedikit untuk bagian eksterior depan. Tercatat, perubahan hanya ada pada bentuk headlamp baru dengan ukuran lampu sein mengecil dan adanya lekukan mengikuti guratan lampu depan.
Sedangkan untuk kidney grill dan bumpernya sama sekali tidak mengalami perubahan. Maka dari itu, memfacelift E38 ini bukanlah hal yang sulit bagi para pemiliknya karena tidak harus mengganti banyak part. Bahkan di pasar mobkas, Anda akan lebih banyak menemukan E38 prefacelift dengan tampilan facelift dibandingkan dengan kondisi orisinil.
Selanjutnya beralih ke bagian profil samping khususnya untuk varian LWB (Long Wheelbase). Seperti yang ditampilkan pada foto di bawah ini, ukurannya tampak bongsor dan sangat panjang.
Berbekal dimensi dengan panjang 5.124 mm lebar 1.862 mm dan tinggi 1,862 mm plus sumbu roda sepanjang 3,070 mm, varian dengan akhiran iL mampu memaksimalkan akomodasi dan kenyamanan lebih bagi penumpang belakang. Belum lagi dengan adanya fitur pintu vakum dimana dapat menutup pintu secara otomatis ketika pintu tidak rapat sehingga keselamatan penumpang lebih terjamin.
Sedangkan untuk varian SWB (Short Wheelbase), dimensinya lebih ringkas dan kompak karena menggunakan sasis pendek bahkan ia tampak sangat sporty untuk sebuah sedan mewah. Dilihat sekilas, ukurannya hampir mirip E39 Seri-5 meski sebenarnya jauh lebih bongsor.
Menurut spesifikasi dari wikipedia, varian SWB dimensinya antara lain panjang bodi 4.984 mm, tinggi 1.425mm dan panjang sumbu rodanya 2.930 mm. Dari sisi lebar tidak ada bedanya dari varian LWB. Kedua-duanya tidak mendapatkan perubahan sama sekali ketika facelift. Khusus untuk tipe 728i yang baru hadir menjelang E38 dipensiunkan, tidak dibekali pintu vakum seperti tipe-tipe lainnya.
Beralih ke bagian belakang. Desain yang digunakan tampak cukup elegan dan minimalis. Sensasi yang dipancarkan memang kurang mewah terlebih pada varian prefacelift masih mengadopsi stoplamp mika non-kristal. Ubahan bentuk stoplamp dari sebelumnya berbentuk huruf L menjadi trapesium membulat seperti ini membuat citra Seri-7 sedikit memudar.
Sama halnya seperti bagian depan, bagian belakang E38 facelift juga mendapatkan sentuhan yang sangat sedikit. Disini, BMW hanya mengganti mika stoplamp yang awalnya berupa model buram menjadi mika kristal. Kesan yang ditampilkan tampak jauh lebih mewah dari varian prefacelift.
Review Spesifikasi BMW E38 : Interior
Kini beranjak ke dalam kabin yang menjadi kekuatan sedan mewah dan wajib memenuhi selera konsumen. Meski berada di segmen teratas, ternyata Seri-7 ini masih menerapkan slogan “The ultimate driving machine”. Hal ini terbukti dari fakta yang beredar di lapangan bahwa BMW seringkali mengutamakan driver dibanding passenger di kursi belakang. Bahkan desain dashboard sendiri lebih mengarah ke posisi driver.
Disini, seluruh tipe diberikan fitur audio steering control, jok elektrik kursi depan yang dibalut kulit asli, power window, aribag, power steering, OBC (On-Board Computer), AC digital, telefon terintegrasi, dan beberapa fitur khusus untuk tipe tertentu (sunroof, cruise control).
Selain itu, E38 juga memiliki fitur tersembunyi yang harus di “unlock” sebelumnya (tipe tertentu) seperti membuka tutup kaca dan sunroof melalui remot kunci, comfort access, road speed variable wiper (adaptive wiper), Interlocking Door Anchoring System Feature, Pathway Lighting (Follow Me Home Lights) dan Parking Lights.
Untuk kabin belakang, ruang kaki yang tersedia lebih dari kata cukup bahkan untuk varian SWB. Kursi belakang juga dibekali fungsi elektrik yang berada di sisi kanan dan kiri jok belakang (absen di 728i). Seluruh jok mampu membekap erat para penumpang dengan nyaman. Meski beberapa orang menilai jok kulit bawaan BMW sedikit lebih keras dari rivalnya.
Hadirnya krey di kedua pintu penumpang dan sebuah krey elektrik di kaca belakang juga akan sangat membantu bagi Anda yang ingin privasinya terjaga di jalan raya. Selebihnya, E38 juga hadir dengan pilihan interior warna beige, cream dan juga hitam pekat.
Review Spesifikasi BMW E38 : Performa Mesin
Selama berkiprah di pasar lokal, BMW E38 dijual dalam beberapa pilihan mesin meski tidak sebanyak pilihan di Seri lain. Pertama-tama mesin M60B30 3.000cc untuk tipe 730iL yang merupakan varian terendah ketika masa prefacelift. Mesin ini sanggup memuntahkan tenaga maksimum hingga 218 HP pada putaran 5.800 RPM dan torsi puncak hingga 290 Nm pada 4.500 RPM.
Untuk tipe 735iL sebagai tipe menengah, mesinnya berkode M62B35 3.500cc dengan tenaga 235 HP pada 5.800 RPM dan torsi 320 Nm pada 3.300 RPM. Selanjutnya, mesin M60B40 4.000cc yang dipasangkan di tipe 740i/iL, bertenaga 286 HP pada 5.800 RPM dan torsi mencapai 400 Nm pada 4.500 RPM. Secara garis besar, mesin M60 dan M62 menggunakan konfigurasi yang sama, yakni V8 DOHC 32 katup.
Menurut beberapa referensi yang Jaldayat dapatkan, Spesifikasi BMW E38 mesin M62 sendiri bertugas untuk melengserkan posisi mesin M60 dengan beberapa perbaikan dan salah satunya ada pada lining (pelapis) blok aluminium yang awalnya berupa nikasil menjadi alusil. Karena tipe 735iL baru hadir dua tahun setelah tipe lain dijual, maka Spesifikasi BMW E38 735i dibekali mesin M62.
Pelapis nikasil pada mesin M60 cukup tenar di kalangan pecinta BMW dikarenakan lapisan ini tidak tahan sulfur tinggi yang terkandung dalam bahan bakar. Sehingga lama-kelamaan sulfur akan menumpuk menjadi kotoran dan bereaksi secara kimia dengan nikasil. Nikasil yang telah bereaksi secara otomatis tergerogoti dan menyebabkan kerusakan pada dinding blok.
Dalam beberapa kasus tertentu, kotoran tersebut akan ikut ke ruang pembakaran sehingga menimbulkan asap knalpot berwarna putih, tenaga ngempos karena kehilangan kompresi dan temperatur mesin menjadi lebih cepat panas.
Pada periode facelift, mesin untuk tipe 735Li diganti menjadi M62B35TU. Dari konfigurasi, rancang bangun bahkan mekanismenya tidak jauh berbeda dengan mesin sebelumnya. Hanya saja mesin M62TU mendapatkan penambahan variable valve timing.
Teknologi ini dalam istilah BMW disebut sebagai VANOS (Variable Nockenwellensteuerung) yang berfungsi untuk memaksimalkan output dan menekan konsumis BBM. Alhasil, tenaga yang disalurkan ke roda belakang meningkat menjadi 245 HP pada 5.800 RPM dan torsi 345 Nm pada 5.800 RPM.
Berikutnya terdapat pilihan mesin terbesar di keluarga bahkan di kelasnya, M73B54 5.400cc V12 24 katup SOHC yang dipasangkan pada tipe 750iL. Tenaga yang dihasilkan mencapai 320 HP pada 5.000 RPM dan torsi puncak sebesar 490 Nm pada 3.900 RPM. Ia menjadi satu-satunya mesin yang masih mempertahankan mekanisme SOHC sementara mesin BMW lainnya pada tahun 90-an sudah mengadopsi DOHC.
Terakhir, BMW mengenalkan tipe 728i dengan mesin M52B28TU 2.800cc 6 silinder segaris 24 katup DOHC. Untuk tenaga yang mampu ditorehkan yaitu sebesar 193 HP pada 5.500 RPM dan torsi 280 Nm pada 3.500 RPM. Mesin M52 dengan kode ujung TU tak lagi menerapkan liner blok nikasil sehingga terbebas dari penyakit yang sudah disebutkan di atas.
Review Spesifikasi BMW E38 : Impresi dan Handling
Berada di kasta teratas, memaksa BMW memberikan fitur-fitur terkini dengan kecanggihan yang luar biasa pada masanya. Fitur-fitur tersebut mampu memanjakan pengemudi dan juga penumpang karena dapat mengoperasikan sesuatu dalam mobil dengan mudahnya. Tapi karena umurnya yang sudah senja, fitur dengan bantuan kelistrikan kompleks ini terkadang akan menjadi bumerang bagi pemiliknya karena jika rusak, dapat menyita banyak biaya.
Dibalik masalah tersebut, tentunya fitur yang ada pada E38 ini mampu memberikan kinerja yang handal jika masih berfungsi dengan baik dan normal. Contohnya adalah kursi elektrik depan belakang, cooler di bagian tengah kursi belakang, krey belakang elektrik, audio steering control, dan juga sunroof di tipe tertentu. Pastinya, fitur yang disebutkan di atas ada pada tipe 750il karena tipe ini hanya disediakan dengan trim full option.
Dari segi handling, Spesifikasi BMW E38 menawarkan sensasi yang hampir menyerupai Seri-3 meski bobotnya cukup berat dan bongsor. berkat bantuan transmisi ATC (adaptive transmission control) dengan mesin yang bertenaga seperti 735iL atau yang lebih besar serta racikan suspensi yang tepat. Suspensi self-levelling dengan ciri khas Sporty BMW yang digunakan ini mampu menyesuaikan bantingan sesuai dengan kontur jalan yang dilalui.
Suspensi tersebut tidak ada pada tipe 728i, tapi lebih menguntungkan di satu sisi karena biaya pergantiannya cukup mahal, mencapai angka 30 juta lebih. Bahkan banyak pemilik mengganti suspensi udara tersebut dengan coilover untuk menghemat anggaran, meski harus mengorbankan kenyamanan dari segi bantingan.
Untuk fitur keselamatan, seluruh varian E38 telah dilengkapi oleh ABS (Anti-lock Brake System), EBD (Electronic brakeforce distribution), ASC (Automatic Stability Control), DSC (Dynamic Stability Control) dan 4 buah airbag. Tak hanya itu saja, privasi penumpang cukup dijaga di Seri-7 dengan adanya krey samping manual, kaca double glass yang mampu meredam suara bising dari luar dan beberapa diantaranya menggunakan kaca anti peluru.
Spesifikasi BMW E38 Seri-7
- Mesin : M60B30 3.0 liter (730iL); M62B35 3.5 liter (735iL); M60B40 4.0 liter (740i/iL); M73B54 5.4 liter (750iL); M62B35TU (735iL facelift); M52B28TU 2.8 liter (728i).
- Konfigurasi : V8 DOHC 32 katup (730iL,735iL, 740i/iL, 735iL facelift); V12 SOHC 24 katup (750iL); 6 silinder segaris DOHC 24 katup (728i).
- Tenaga : 218 HP @5.800 RPM (730iL); 235 HP @5.800 RPM (735iL); 286 HP @5.800 RPM (740i/iL); 320 HP @5.000 RPM (750iL); 245 HP @5.800 RPM (735iL facelift); 193 HP @5.500 RPM (728i).
- Torsi : 290 Nm @4.500 RPM (730iL); 320 Nm @3.300 RPM (735iL); 400 Nm @4.500 RPM (740i/iL); 490 Nm 3.900 @RPM (750iL); 345 Nm @5.800 RPM (735iL facelift); 280 Nm @3.500 RPM (728i).
- Bore x stroke : 84 mm x 67.6 mm (730iL); 84 mm x 78.9 mm (735iL, 735iL facelift); 89 mm x 90 mm (740i/iL); 85 mm x 79 mm (750iL, 735iL facelift); 84 mm x 84 mm (728i).
- Rasio kompresi : 10.5 (730iL); (735iL) ; 10:1 (735iL, 735iL FL, 750iL); 10.2:1 (728i).
- Konsumsi BBM : 4-6 km/L (dalam kota) ; 7-10 km/L (luar kota).
- Transmisi : Matic 5 percepatan.
- Suspensi : Depan MacPherson Strut,belakang independen multi-link.
- Rival : Mercedes-Benz W140 S-Class dan Lexus LX-Series Gen 2.
- Tahun Penjualan : 1994 – 1998 (prefacelift) ; 1999 – 2001 (facelift).
Kelebihan dan Kekurangan BMW E38 Seri-7
Berikut beberapa informasi penting mengenai Kelebihan dan Kekurangan BMW E38 Seri-7 di Indonesia yang dijual dari tahun 1994 hingga 2001.
Keunggulan BMW 735iL E38 Seri-7
- Image mewah.
- Tampilan klasik dan timeless.
- Kabin sangat lapang.
- Built quality.
- Fitur mumpuni.
- Mesin halus.
- Tenaga besar.
- Torsi melimpah.
- Handling sempurna.
- Pajak sangat terjangkau.
Kelemahan BMW 735iL E38 Seri-7
- Biaya perawatan.
- Suspensi kompleks dan sangat mahal.
- Problem elektrikal karena faktor umur.
- Masih kalah nyaman dibandingkan rivalnya.
- Transmisi belum steptronic (kecuali 750il), hanya sebatas ATC.
- Sangat boros.
- Plafon turun jika sering parkir di tempat panas.
- Fitur kelistrikan sensitif.
Demikian beberapa informasi penting mengenai Kelebihan dan Kekurangan BMW E38 Seri-7 di Indonesia yang dijual dari tahun 1994 hingga 2001. Secara keseluruhan, BMW E38 adalah pilihan tepat bagi Anda yang ingin upgrade dari BMW Seri rendah dan menengah. Tapi jika belum pernah menggunakan BMW sebelumnya, Anda lebih disarankan untuk memilih Seri lain untuk menambah pengalaman dengan mesin BMW serta bagaimana cara perawatannya dengan benar. Baca juga: