Kelebihan dan Kekurangan Suzuki Vitara 4×4 – Suzuki Vitara 4×4 atau 4WD merupakan sebuah SUV tangguh produksi Suzuki yang hadir di Indonesia pada tahun 1992 melalui tipe JX dan JLX sebagai tipe tertinggi. Mobil ini adalah induk dari Suzuki Escudo dan Sidekick, dimana basis darinya diubah menjadi 4×2.
Dari sektor permesinan, Suzuki Vitara 4WD mulanya mengadopsi mesin serupa dengan saudaranya, yaitu mesin karburator G16A SOHC 8 katup 1.600 cc yang digunakan hingga tahun 1995. Selanjutnya, mesin tersebut diganti oleh mesin G16B SOHC 16 katup 1.600 cc pada awal 1996 dan masih mengandalkan karburator sebagai pengabut bahan bakar.
Sebelum Vitara berganti mesin menjadi G16B di tahun 1996, Suzuki sempat memperkenalkan Vitara EPI (Electronic Petrol Injection) pada akhir 1994 yang juga dibekali mesin G16A 1.600 cc, namun dengan jumlah klep lebih banyak yakni 16 katup. Sesuai namanya, ia sudah menggunakan sistem injeksi. Peredaran Vitara EPI ini tak sampai setahun karena unit yang dijual sangat terbatas.
Di segmen JIP 4×4, Suzuki Vitara menyasar kalangan pehobi offroad kelas menengah ke atas sehingga segmennya berbeda dengan Suzuki Jimny yang harganya jauh lebih murah dan mampu dijangkau oleh masyarakat kelas bawah. Rival berat lainnya yaitu Daihatsu Taft 4×4 yang laku keras karena bermesin diesel.
Peredaran Suzuki Vitara 4WD di Indonesia tidak semulus saudara kandungnya Escudo. Bahkan tidak semulus Suzuki Sidekick yang notabene sebagai kasta yang paling rendah dari SUV andalan Suzuki. Bukan tanpa sebab, harganya yang terlampau tinggi adalah imbas dari hasil jeratan sistem perpajakan mobil 4WD saat itu yang cukup mahal.
Penjualan Vitara berakhir di tahun 1996, sedangkan tahun 1997 merupakan unit sisa. Perjuangan Vitara hanya sampai disini, selebihnya hanya dilanjutkan oleh Escudo facelift yang diberi nama Escudo Nomade yang tak lama kemudian berganti generasi menjadi Escudo Kapsul. Setelah lama berhenti produksi, nama Vitara kembali dihidupkan dengan dikenalkannya Suzuki Grand Vitara pada tahun 2006 yang sayangnya tak dibekali penggerak 4WD.
Spesifikasi Suzuki Vitara 4×4
- Mesin : G16A 1.6 liter karburator; G16B 1.6 liter karburator; G16A 1.6 liter injeksi (Vitara EPI).
- Konfigurasi : 4 silinder segaris 8 katup SOHC (G16A); 4 silinder segaris 16 katup SOHC (G16B); 4 silinder segaris 16 katup SOHC (Vitara EPI).
- Tenaga : 85 HP @6.000 RPM (G16A); 92 HP @5.200 RPM (G16B); 114 HP @6.000 RPM (Vitara EPI)
- Torsi: 144 Nm @4.500 RPM (G16A); 138 Nm @4.000 RPM (G16B); 146 Nm @4.500 RPM (Vitara EPI)
- Bore x stroke : sama-sama 75 mm x 90 mm.
- Rasio kompresi : 8.9:1 (G16A); 9.5:1 (G16B).
- Konsumsi BBM : 6-8 km/L (dalam kota), 8-12 km/L (luar kota)
- Transmisi: manual 5 percepatan dan matic 4 percepatan (langka).
- Suspensi: Depan MacPherson strut dengan coil springs, belakang rigid axle 3 link.
- Rival : Daihatsu Taft.
- Penjualan: 1992 – 1995 (G16A); 1996 (G16B); akhir 1994 – 1995 (Vitara EPI)
Kelebihan dan Kekurangan Suzuki Vitara 4×4
Berikut beberapa informasi penting mengenai Kelebihan dan Kekurangan Suzuki Vitara 4×4 di Indonesia yang dijual dari tahun 1992 hingga 1996.
Keunggulan Suzuki Vitara 4×4
- Macho.
- Ground clearance tinggi.
- Kemampuan offroad mumpuni.
- Harga murah.
- Sparepart melimpah.
- Biaya perawaran murah.
- Plat bodi tebal.
- Ketahanan mesin.
Kelemahan Suzuki Vitara 4×4
- Mesin kurang responsif.
- Sangat boros.
- Bantingan keras.
- Kabin sempit.
- Kopling terlalu sensitif.
- Mesin mudah overheat.
- Harga jual kembali rendah.
- Sangat minim fitur keselamatan.
Demikian beberapa informasi penting mengenai Kelebihan dan Kekurangan Suzuki Vitara 4×4 di Indonesia yang dijual dari tahun 1992 hingga 1996. Sejatinya, di dalam segmen offroad semi ekstrem mobil ini adalah satu-satunya mobil yang nyaman digunakan di perkotaan, karena bantigan suspensi para pesaingnya lebih buruk, kecuali untuk Daihatsu Taft Independent dan Daihatsu Rocky Independent. Baca juga: