Kelebihan dan Kekurangan Toyota Kijang Kotak Super dan Grand Extra – Kijang Kotak merupakan MPV 7 seater yang diproduksi Toyota sebagai generasi ketiga Kijang guna meneruskan kiprah dari Kijang Doyok. Nama Kijang sendiri diambil dari akronim Kerja Sama Indonesia-Jepang.
Di beberapa negara lain, mobil ini menggunakan nama berbeda. Antara lain Toyota Tamarraw FX untuk pasar Filipina, Toyota Qualis untuk India, Toyota Venture untuk Afrika Selatan, dan Toyota Zace di Taiwan.
Toyota Kijang Kotak pertama kali hadir di tahun 1986 lewat varian MPV dan pickup yang terbagi lagi oleh model sasis pendek dengan kode KF40 dan sasis panjang berkode KF50. Semuanya dibekali mesin 5K bertenaga 63 HP yang dikawinkan dengan transmisi manual 4 percepatan. Varian ini lebih dikenal sebagai Kijang Super.
Tahun 1992, Kijang Kotak mengalami peremajaan desain berupa minor facelift, dapat dibedakan dari model lampu baru, bentuk grill, dashboard baru, penambahan power steering, dan sedikit tweak pada bagian karburator sehingga tenaganya naik sedikit dibanding Kijang sebelumnya menjadi 68 HP. Varian facelift ini sering disebut sebagai Kijang Super G atau Super Grand.
Disini, kodenya berubah menjadi KF42 bagi varian sasis pendek yang dijual dengan tipe SX, SSX dan SGX serta model sasis panjang berkode KF52 dengan pilihan tipe LX, LSX, dan LGX. Khusus model pickup, SX, dan LX, masih dibekali transmisi manual 4 percepatan, sedangkan tipe di atasnya sudah 5 percepatan.
Di saat bersamaan, Toyota juga menambah lini Kijang Kotak lewat kemunculan Toyota Kijang Grand Extra SGX dan Toyota Kijang Grand Extra LGX. Dibandingkan tipe SGX atau LGX biasa pada Super G, tipe SGX dan LGX milik Grand Extra memiliki fitur jauh lebih lengkap. Yakni penambahan tachometer, fender di setiap ban, power window kaca depan, velg alloy bermerek Enkei, dan AC double blower. Dari luarnya, ia menggunakan stiker yang bertuliskan Grand Extra.
Seiring dikenalkannya varian facelift yaitu Grand Extra, Toyota Kijang sudah menerapkan Toyota Original Body yang dicetak langsung oleh Toyota, dimana penyambungan antar panel bodi sudah menggunakan metode las titik sehingga dapat mengurangi penggunaan dempul sebanyak 2-5 kg dari model Kijang Super berupa Full Pressed Body yang saat itu masih menggunakan dempul dan dibuat oleh karoseri rekanan.
Nah, berbicara mengenai karoseri, Kijang Kotak juga memiliki varian lain buatan karoseri lokal. Yaitu Rover dengan sasis pendek dan Kijang Jantan atau Raider dengan sasis panjang dan Kijang Kencana dengan atap dan ground clearance lebih tinggi. Tak lama setelah dijual, Kijang Rover berubah nama menjadi RoverAce karena pabrikan mobil mewah Rover asal Inggris, saat itu merasa keberatan dengan penggunaan nama Rover pada Kijang.
Sejak pertengahan tahun 1994, Toyota membekali Kijang Super G dan Grand Extra dengan mesin baru berkapasitas lebih besar, yakni 1.800 cc berkode 7K yang memiliki tenaga 87 HP, sekaligus mengakhiri penggunaan mesin 5K pada Kijang Kotak. Meski tak menutup kemungkinan hingga tahun 1995 masih ada stok sisa varian 1.500 cc yang masih dijual dealer.
Di pasar lokal, baik Toyota Kijang Super, Super G, dan Grand Extra menjadi pesaing terbesar bagi Isuzu Panther Kotak yang juga memiliki sejarah panjang di Indonesia dan terkenal akan jargonnya Isuzu sebagai Rajanya Diesel. Penjualan Toyota Kijang Kotak resmi berakhir di tahun 1996 lalu dilanjutkan oleh Toyota Kijang Kapsul sebagai generasi penerusnya.
Spesifikasi Toyota Kijang Kotak Super dan Grand Extra
- Mesin : 5K 1.5 liter dan 7K-C 1.8 liter.
- Konfigurasi : 4 Silinder Segaris OHV 8 katup (5K); 4 Silinder Segaris OHV 8 katup (7K).
- Tenaga : 63 – 68 HP (5K); 87 HP @4.600 RPM (7K).
- Torsi : 115 Nm @3.200 RPM (5K); 140 Nm @2.800 RPM (7K).
- Bore x stroke : 80.5 mm x 73 mm (5K); 80.5 mm x 87.5 mm (7K).
- Rasio kompresi : 9.0:1 (5K); 9.0:1 (7K).
- Transmisi : manual 4 percepatan dan manual 5 percepatan.
- Konsumsi BBM : 7-8 km/L (dalam kota); 9-11 km/L (luar kota).
- Rival : Isuzu Panther Kotak
- Tahun penjualan : 1986 – 1992 (Kijang Super); 1992 – 1996 (Kijang Super G dan Grand Extra).
Kelebihan dan Kekurangan Toyota Kijang Kotak Super / Grand Extra
Berikut beberapa informasi penting mengenai Kelebihan dan Kekurangan Toyota Kijang Kotak Super / Grand Extra di Indonesia yang dijual dari tahun 1986 hingga 1996.
Keunggulan Toyota Kijang Kotak Super dan Grand Extra
- BBM termasuk irit walaupun mesinnya karburator.
- Kabin lega.
- Mesin responsif pada putaran bawah.
- Tampilan gagah.
- Pajak murah.
- Biaya perawatan murah dan semua bengkel bisa menangani mobil ini.
- Sparepart melimpah.
- Harga jual kembali cukup bertahan.
Kelemahan Toyota Kijang Kotak Super dan Grand Extra
- Tidak nyaman.
- Putaran atas lemah.
- Suara mesin cukup bising.
- Fitur pengaman hanya sebatas seatbelt pada kursi depan.
- Peredaman kabin sangat buruk.
- Bantingan keras.
- Terkenal banyak penyakit.
- Banyak komponen yang sudah uzur karena usia, seperti karet-karet dan komponen AC.
Demikian beberapa informasi penting mengenai Kelebihan dan Kekurangan Toyota Kijang Kotak Super / Grand Extra di Indonesia yang dijual dari tahun 1986 hingga 1996. Dengan segenap kekurangannya, mobil ini masih diminati karena biaya perawatannya yang sangat murah. Harganya yang bertahan juga sangat masuk akal. Mobil ini sangat cocok untuk Anda yang ingin menjadikannya sebagai mobil pertama. Semoga berkenan. Baca juga: