Kelebihan dan Kekurangan BMW E90 2005-2012


Review Spesifikasi BMW E90 Seri-3 2005-2012 – Citra BMW sebagai produsen otomotif yang mengedepankan unsur dinamisme berkendara khususnya pada Seri-3 memang benar adanya. Berbeda dengan kasta-kasta di atasnya, semua elemen sporty diterapkan dengan sempurna pada Seri-3 dan telah terbukti pada beberapa generasi seperti BMW E30 Seri-3, BMW E36 Seri-3 dan juga BMW E46 Seri-3.

Berkaca dari kesuksesan tersebut, akhirnya BMW lahirlah sebuah mahakarya baru yang menggunakan kode E90. Tugas BMW E90 adalah untuk melanjutkan kesuksesan dari E46, yang meraih torehan penjualan mengagumkan di seluruh dunia.

BMW E90 sendiri pertama kali dirilis pada tahun 2005 sebagai model 2006. Sedan yang bergeming di kelas sedan kompak eksekutif ini di desain oleh Joji Nagashima yang merupakan desainer asal Jepang, dimana desainnya telah dikembangkan sejak tahun 2002. Sedangkan untuk varian converible dan coupe di desain oleh Marc Michael Markefka.

Pada generasi ini, terdapat sedikit perubahan pada sistem penamaan berdasarkan body style. Setiap varian generasi kelima dari BMW Seri-3 mengenakan kode body yang berbeda pada ujungnya dengan kode awalan tetap E9. Antara lain E90 untuk sedan, E91 untuk Wagon, E92 untuk Coupe dan E93 untuk model Convertible. Berbeda dengan generasi sebelumnya dimana seluruh varian menyandang satu kode untuk semua bentuk bodi.

Baca juga:  Kelebihan dan Kekurangan Suzuki Ertiga Gen 1 GA, GL, GX

Di Indonesia, kehadiran BMW E90 juga dimulai pada akhir tahun 2005, yang diimpor secara langsung (CBU) di bawah tanggung jawab BMW Indonesia sebelum mobil ini dirakit secara lokal. Kelebihan utama unit CBU adalah adanya perlengkapan sunroof dan engine push start button sebagai standar.

Untuk tipe-tipenya, pertama kali muncul melalui tipe 320i, 325i dan juga 330i yang jumlahnya sangat terbatas. Kebanyakan tipe 320i dijual dalam pilihan trim business, lifestyle, executive, sport, dan ultimate. Mulai dari tipe 320i, dibekali mesin N46B20 berkapasitas 2.000 cc, 325i bermesin N52B25 2.500cc sedangkan tipe 330i menggunakan mesin N52B30 dengan kapasitas 3.000cc. Pada generasi ini, BMW kembali menggunakan kode nama mesin untuk masing-masing tipe sesuai dengan nomenklatur yang sebelumnya pernah acak adut pada generasi E36 dan E46.

Selanjutnya, BMW melakukan inovasi dengan cara melakukan facelift pada tahun 2009. Facelift pada generasi ini hingga sekarang lebih dikenal dengan sebutan LCI (Life Cycle Impulse). Pada periode ini, BMW menghapuskan varian lifestyle sehingga hanya terdapat trim Business, Executive, Sport, Ultimate. Disini, tipe 325i menjadi tipe tertinggi karena tipe 330i hanya dapat dibeli melalui orderan khusus ke dealer BMW.

Baca juga:  Kelebihan dan Kekurangan Toyota Corolla DX KE70

Di sektor dapur pacu, BMW menggantikan mesin 320i kode N46B20 menjadi N43B20 dan mesin 325i yang awalnya berkode N52B25 menjadi N53B25. Sedangkan 330i facelift bermesin baru tidak lagi dijual di Indonesia karena minim peminat serta harganya yang terlampau mahal.

Di segmentasi sedan kompak eksekutif, BMW E90 yang marketnya diposisikan di bawah BMW E60 Seri-5 dan BMW E66 Seri-7 ini mendapatkan perlawanan yang cukup sengit dari para rivalnya. Beberapa rival E90 diantaranya yaitu Mercedes W204 C-Class, Audi A4 B7 dan Audi A4 B8 untuk varian facelift, Peugeot 407 Sedan, serta Volvo S40 Gen2.

Sedangkan dari kubu pabrikan Jepang terdapat Honda Civic FD, Toyota Corolla Altis Gen2, dan juga Mitsubishi Lancer EX. Penjualan BMW E90 akhirnya dihentikan pada tahun 2012 setelah BMW F30 Seri-3 dikenalkan ke hadapan publik sebagai generasi keenam dari BMW Seri-3.

Review Spesifikasi BMW E90 Seri-3

Berikut beberapa poin penting mengenai Review dan Spesifikasi BMW E90 Seri-3 di Indonesia yang dijual sejak tahun 2005 hingga 2012.