Review Spesifikasi BMW F10 Seri-5 2010-2017 – Kejayaan BMW sebagai pabrikan premium memang sulit terelakkan. Pabrikan otomotif asal Jerman yang satu ini sangat aktif dalam hal mengembangkan produknya untuk menjadi lebih baik. Tak hanya dari segi teknologi, mereka juga sangat terampil merekayasa sebuah produk dengan desain modern.
Hal ini dibuktikan oleh Adrian Van Hooydonk, seorang desainer otomotif terkemuka yang menggantikan posisi dari Chris Bangle. Beberapa tahun silam, BMW mengalami spesikulasi di bawah kepemimpinan Chris Bangle sebagai direktur desainer dikarenakan banyak produk BMW yang seakan kehilangan arah dikarenakan garis-garis siluet yang terlalu tajam.
Setelah Adrian menduduki kursi utama chief designer, akhirnya seluruh produk BMW kembali berada di jalur yang benar. Dimana desainnya sesuai dengan harapan konsumen. Salah satunya dibuktikan melalui kehadiran BMW F10 Seri-5 yang banyak dipuji oleh berbagai media di seluruh dunia.
BMW F10 sebagai generasi keenam ini pertama kali memulai debutnya pada November 2009 sebagai model 2010. Kemunculannya sekaligus bergungsi untuk meneruskan kiprah dari BMW E60 Seri-5 dengan perbaikan yang cukup signifikan.
Ia diposisikan di kelas menengah yaitu di kelas medium luxury car, atau lebih tepatnya antara market BMW F30 Seri-3 dan BMW F01 Seri-7. Mobil ini baru masuk ke Indonesia pada tahun 2010 secara CBU dengan tanggung jawab penuh dari ATPM BMW sebelum akhirnya dirakit secara CKD, ada juga beberapa diantaranya masuk melalui jalur Importir Umum (IU).
Di pasar lokal, BMW F10 awalnya dijual melalui tipe 523i, 528i dan 535i sebagai tipe tertinggi di lini keluarga F10. Semuanya mengenakan mesin 6 silinder, diantaranya mesin N52B25 berkapasitas 2.5 liter untuk tipe 523i serta mesin N52B30 3.0 liter untuk tipe 528i dan N55B30 3.0 liter untuk 535i.
Meskipun kedua tipe terakhir menggunakan mesin dengan kapasitas yang sama, namun outputnya berbeda dikarenakan ada beberapa titik perbedaan komponen pada mesin. Tepat pada penghujung 2011, BMW menggantikan mesin pada tipe 528i menjadi 4 silinder berkapasitas 2.0 liter dengan kode N20B20 (akan dijelaskan di bawah).
Penjualan tipe 523i sebagai entry level dalam keluarga BMW F10 dihentikan dan sebagai gantinya, BMW mengenalkan tipe 520i bermesin N20B20 2.0 liter dan 520d bermesin diesel 2.0 liter dengan kode N47D20. Sedangkan untuk tipe 535i, penjualannya masih dilakukan serta tidak mengalami perubahan mesin.
Disini, BMW melokalkan perakitan BMW F10 yang dilakukan oleh PT Gaya Motor yang pabriknya berada di bilangan Sunter, Jakarta Utara. Selanjutnya, BMW melakukan facelift (LCI) pada tahun 2014 dengan beberapa perubahan kosmetik dan penambahan fitur sehingga tampilannya kian menawan.
Dalam kelas medium size luxury car, BMW F10 diposisikan untuk melawan kompetitornya antara lain Mercy W212 E-Class dan Audi A6 C7. Sedangkan dari pabrikan lain yang berasal dari Jepang, Spesifikasi BMW F10 lebih pantas dikomparasi dengan Brand Premium semisal Lexus GS Series dikarenakan kurang cocok jika kecanggihan teknologi dan fiturnya disandingkan dengan sekelas Toyota Camry Gen 3 ataupun Honda Accord CR2. Setelah berkiprah hingga 7 tahun lamanya, akhirnya BMW F10 digantikan oleh BMW G30 Seri-5.
Review Spesifikasi BMW F10 Seri-5
Berikut beberapa informasi penting mengenai Review Spesifikasi BMW F10 Seri-5 di Indonesia yang beredar sejak tahun 2010 hingga 2017.
Review Spesifikasi BMW F10 Seri-5 : Eksterior
Beralihnya kursi kepemimpinan desainer dalam tubuh BMW membawa pengaruh yang sangat signifikan. Sosok Seri-5 yang awalnya memiliki tampilan tegas dengan garis-garis berani dan sudut tajam berubah menjadi lebih elegan dengan kurva membulat sehingga tampak lebih dinamis.
Desain ini menjadi generasi keenam Seri-5 lebih mudah diterima oleh mayoritas konsumen di segmen sedan premium. Khususnya pada bagian depan, dimana aura elegan ala E39 yang sempat menghilang kini kembali digunakan.
Disini, F10 mengadopsi tampilan serupa dengan F01 Seri-7 dimana menggunakan lampu adaptif plus DRL, dengan sudut-sudut rapi yang berpadu garis di kap mesin yang mengikuti aliran desain kidney grill. Kidney grill yang ada pada F10 tampak sangat besar dan lebar, jauh dari pendahulunya, BMW E60 Seri-5. Tak hanya itu saja, BMW juga memberikan foglamp dengan imbuhan garis aksen silver layaknya F10 Seri-3 sebagai fitur standar pada seluruh tipe.
Pada periode LCI (facelift), sentuhan baru yang dilakukan terhadap kosmetik F10 terlihat cukup banyak. Perubahan paling besar ada pada posisi kidney grill yang lebih menonjol keluar tidak tampak jika dilihat dari depan dan juga jaraknya lebih lebar.
Update tampilan juga merambah ke bagian bumper berdesain baru dengan dua lapis garis krom serta foglamp bulat yang tidak lagi berada dalam housing seperti model sebelumnya. Dengan adanya update ini, karakter F10 menjadi lebih sporty tanpa mengurangi kesan elegannya secara keseluruhan.
Berikutnya adalah contoh tampilan depan dari trim M-Sport dengan menggunakan bodykit M-Aerodynamic (selain trim Executive, Business dan Luxury). Trim ini hadir di beberapa tipe tertentu, salah satunya untuk tipe 335i, ada juga beberapa pemilik yang memboyongnya langsung dari dealer BMW dengan harga paketan hingga puluhan juta.
Ciri khas utama dari trim ini yaitu bentuk bumper yang sangar dengan aksen jaring heksagonal di air dam dan sekitar foglamp, hampir menyerupai M5. Ketika facelift, bentuk bumper masih sama persis, hanya saja menggunakan lampu model baru seperti pada trim lainnya.
Saatnya beralih ke bagian samping. Pada bagian ini, garis bodi yang sebelumnya ada pada E60 masih dipertahankan, namun lebih tegas. Garis ini memanjang dari fender depan dan berakhir pada lekukan lampu belakang, sehingga memberikan kesan aerodinamis.
Sentuhan krom pada lis jendela juga membuatnya tampak lebih mewah. Pada dasarnya, BMW Seri-5 berbagi platform sasis yang sama untuk Seri-7 dan Seri-6 dimana adanya penambahan sumbu roda dari pendahulunya sepanjang 58 mm.
Tapi dibandingkan Seri-7, jarak sumbu rodanya telah dipangkas 100 mm dan otomatis menjadikan Seri-5 generasi keenam ini memiliki sumbu roda terpanjang di kelasnya, yaitu 2.968 mm. Hal ini memberikan dampak positif terhadap ruang kaki yang lapang di kabin belakang. Cukup penting mengingat banyak pemilik Seri-5 juga menggunakan jasa driver.
Di sisi lainnya, Spesifikasi BMW F10 memiliki dimensi total sepanjang 4.899 mm, lebar 1.860 mm dan tinggi 1.464 mm. Perbedaan antara pre-LCI dan LCI disini hanya sebatas pada model dan peningkatan ukuran velg saja.
Untuk bagian belakang, BMW F-10 kini menggunakan stoplamp L-Shape ciri khas E34 yang sebelumnya pernah ditinggilkan pada BMW E39 Seri-5 dan E60. Bentuknya sekilas sangat mirip dengan F30 Seri-3 karena memang model belakang F10 menjadi patokan bagi beberapa Seri-3. Hanya saja ukuran dan skema warna mika sedikit berbeda. Banyak yang menilai bahwa tampilan belakangnya ini sangat proporsional guna mendukung eksterior elegan minim garis-garis tegas.
Untuk varian facelift, perubahan area bagian belakangnya hanya sekedar stoplamp yang kini menggunakan full LED, dengan mika lampu mundur yang bentuknya menciut menjadi lebih kecil. Selebihnya, sama sekali tidak ada perubahan termasuk pada model bumper.
Khusus untuk trim M-Sport, perbedaannya ada pada bentuk bumper yang lebih besar dan sporty dengan letak mata kucing tepat di bawah stoplamp. Ketika facelift, stoplamp dirubah layaknya foto di atas. Meski begitu, bentuk bumper juga sama sekali tidak mengalami perubahan.
Review Spesifikasi BMW F10 Seri-5 : Interior
Saatnya beranjak ke sektor interior yang merupakan salah satu kekuatan dari Seri-5 sebagai senjata untuk mengalahkan kompetitornya. Dashboard F10 di desain sedemikian rupa menghadap ke arah pengemudi dengan sudut kemiringan tujuh derajat sehingga semua tombol di konsol panel dapat dijangkau dengan mudah. Pada bagian tengahnya, terdapat sebuah LCD monitor berukuran 7 inci guna menampilkan fungsi iDrive yang dapat dioperasikan melalui knob di samping tuas transmisi.
I-Drive sendiri memiliki andil yang cukup besar bagi sistem multimedia BMW, dengan fitur ini, Anda dapat mengatur segalanya yang berhubungan dengan teknologi di dalam kabin, antara lain GPS, DVD, USB, MP3, bahkan memantau kondisi kelistrikan mobil. Sedangkan untuk fitur-fitur standar lainnya pada seluruh tipe dan trim antara lain tombol Start/Stop engine, AC digital climate control, kursi elektrik untuk baris depan dengan memory seat khusus kursi pengemudi, airbag, sound sytem berkualitas, dll.
Ketika facelift dilakukan, setiap tipe membawa beberapa perubahan khususnya untuk iDrive dengan monitor yang lebih besar pada dashboard, dimana ukuran awalnya berupa 7 inci menjadi 10.2 inci. BMW juga mengganti knob iDrive menjadi iDrive Touch. Cara kerjanya kurang lebih sama seperti touchpad pada laptop.
Istimewanya, fitur ini dapat membaca gerakan tangan pengemudi dengan cara membuat gestur huruf tertentu dan secara otomatis akan monitor akan menampilkan nama jalan melalui peta 3D atau nama orang yang ingin dihubungi melalui smartphone terkoneksi via bluetooth atau wifi.
Selain itu, BMW juga memasang setir spesial pada trim M-Sport yang menyerupai Seri M5, dengan bentuk yang lebih ramping dan lebih sporty. Sedangkan trim lainnya masih menggunakan setir yang sama seperti pada varian prefacelift.
Dari segi ergonomi, kabin Seri-5 ini cukup lapang untuk ruang kaki dan ruang bahu penumpang belakang berkat adanya perubahan dimensi dari pendahulunya. Setiap kursi mampu menawarkan kenyamanan yang luar biasa. Tapi sayang, jok elektrik hanya hadir untuk kedua kursi baris depan saja.
Meski begitu, kabin F10 ini cukup praktis berkat melimpahnya ruang penyimpanan dalam kabin seperti cup holder di konsol tengah, kantung di balik kursi depan, kompartemen di setiap trim pintu dan juga juga beberapa titik lainnya pada bagian depan. Beberapa trim tertentu juga dibekali dengan sunroof dan monitor 9 inci di belakang jok depan sehingga penumpang belakang semakin termanjakan dan mampu berlama-lama di dalam kabin ketika menemui kawasan macet.
Review Spesifikasi BMW F10 Seri-5 : Performa Mesin
Saatnya mengulas sektor yang paling menarik dari BMW yaitu sektor dapur pacu. Awalnya, tipe 523i hadir sebagai entry level dengan mengusung mesin terkecil di keluarganya. Mesin ini menggunakan kode N52B25 berkapasitas 2.500cc dengan konfigurasi 6 silinder segaris DOHC Double VANOS. Tenaga yang dihasilkan mampu mencapai angka 204 HP pada 6.400 RPM dan torsi 250 Nm pada 2.750 – 3.000 RPM.
Ketangguhannya telah dibuktikan pada generasi sebelumnya dan ia bebas dari vonis penyakit nikasil yang merupakan kelemahan utama beberapa mesin BMW dan Mercy dimana tidak tahan terhadap sulfur tinggi dalam kandungan BBM. Meski sama seperti E60, namun mesin pada F10 ini memiliki cover magnesium dan alumium dengan bentuk berbeda.
Di level menengah, terdapat tipe 528i yang juga mengusung mesin N52 namun dengan kode N52B30 karena kapasitasnya 3.000cc. Sebelumnya, mesin ini dijadikan sebagai jantung utama untuk tipe 530i sebagai tipe tertinggi di keluarga E60. Tenaganya mampu menembus angka 231 HP pada putaran 6.500 RPM dan torsi 270 Nm pada 2.750 RPM. Daya tahannya lebih baik dari mesin mesin di atas, karena lebih minim getaran ketika idle. Hanya saja konsumsi BBM lebih boros.
Selanjutnya terdapat pilihan mesin dengan tenaga terbesar di keluarga F10 dengan kode N55B30. Mesin ini menjanjikan performa yang hebat berkat TwinPower Turbo (twinscrool turbocharger) yang digabungkan dengan teknologi injeksi langsung dan Valvetronic sebagai pendongkrak tenaga utama. Alhasil, tenaga yang mampu disemburkan mencapai 306 HP pada 5.800 hingga 6.000 RPM dengan torsi maksimum sebesar 400 Nm pada 1.200 hingga 5.000 RPM.
Memasuki periode facelift, BMW mengenalkan mesin N20B20 2.000cc sebagai jantung untuk tipe 520i yang merupakan tipe pengganti 523i sebelum serta jantung baru untuk tipe 528i. Konfigurasinya adalah 4 silinder 16 katup DOHC twinscrool turbocharger dan Double VANOS. Tenaga mesin yang ada pada tipe 520i yaitu sebesar 184 HP pada putaran 5.000 RPM dan torsi maksimum sebesar 270 Nm pada 1.250 hingga 4.500.
Sedangkan untuk tipe 528i LCI, tenaganya jauh lebih besar yang menyentuh angka 245 HP pada 5.000 RPM hingga 6.500 RPM dan torsi sebesar 350 Nm pada 1.250 RPM hingga 4.800 RPM. Meskipun dapur pacu keduanya, namun terdapat beberapa perbedaan dasar antara lain ECU, jenis piston beserta kompresinya, software penunjang, dan juga diameter exhaust.
Selain tipe 520i, BMW juga mengenalkan tipe 520d dalam waktu bersamaan yang mengenakan mesin diesel pada periode facelift. BMW F10 menjadi sedan diesel Seri-5 pertama BMW yang dijual secara resmi di bawah naungan ATPM.
Mesin dengan kodeN47D20 ini sanggup memuntahkan tenaga sebesar ya berkapasitas 2.000cc dengan kode N47D20, mampu menghasilkan tenaga maksimum hingga 184 HP pada 4.000 RPM dan torsi 380 Nm pada 1.750 hingga 2.750 RPM. Untuk konfigurasinya sendiri adalah 4 silinder segaris 16 katup DOHC, yang ditunjang oleh sistem pengabut berteknologi common rail direct diesel injection.
Review Spesifikasi BMW F10 Seri-5 : Impresi dan Handling
Hadirnya Seri-5 dengan kode F10 ini membawa perubahan yang cukup signifikan dalam tubuh BMW bahkan dari segi impresi yang ditawarkan. Kabinnya kini menjadi lebih luas dan fitur serta teknolgi yang dipasangkan di dalamnya benar-benar canggih. Bantingannya pun lebih empuk berkat suspensi multi-link dengan konstruksi integral-V multi arm di bagian belakang yang mampu menyerap kontur permukaan aspal kurang rata.
Meski tak dapat dipungkiri bahwa ciri khas BMW dengan suspensi kaku yang sangat berpengaruh terhadap handling sporty menjadi memudar. Namun begitu, banyak media yang menganggap ini adalah suatu kemajuan, dimana Seri-5 menjadi pilihan ekonomis bagi pemilik dengan menggunakan jasa supir dan perawatannya jauh lebih mudah dari Seri-7.
Dari segi handling, sensasi fun to drive memang sedikit berkurang karena bantingannya yang terlalu empuk. Namun hal ini tertutupi oleh hadirnya paddle shift di balik kemudi yang berfungsi untuk mengontrol transmisi 8 percepatan secara manual.
Tak hanya itu saja, Spesifikasi BMW F10 telah dibekali teknologi Driving Experience Control (DEC) atau sering disebut sebagai driving mode, membuat sensasi mengemudi semakin menggairahkan. Dimana memungkinkan driver untuk mengganti mode berkendara sesuai keinginan. Antara lain mode ECO Pro untuk menghemat bahan bakar, mode Comfort sebagai mode normal yang menggabungkan antara pengendalian dan kenyamanan serta mode Sport untuk memaksimalkan akselerasi dan tenaga mesin.
Adanya fitur DSC (Dynamic Stability Control) dan DTC (Dynamic Traction Control) sebagai teknologi tambahan juga cukup membantu guna menjaga mobil tetap pada lintasan dan torsi agar traksi ban tidak berlebihan. Terakhir, F30 juga dibekali oleh power steering elektrik (Servotronic) pada seluruh varian sehingga bobot setirnya jauh lebih ringan.
Spesifikasi BMW F10 Seri-5
- Mesin : N52B25 (523i); N52B30 (528i); N55B30 (535i); N20B20 (520i, 528i LCI); N47D20 (520d).
- Konfigurasi : 6 silinder segaris 24 katup DOHC (523i, 528i, 535i); 4 silinder segaris 16 katup turbo (520i, 528i LCI, 520d).
- Tenaga : 204 HP @6.400 RPM (523i); 258 HP @6.600 RPM (528i); 306 HP @5.800-6.000 RPM (335i); 310 Nm @2.600-3.000 RPM (520i); 245 HP @5.000-6.500 RPM (528i LCI); 184 HP @4.000 RPM (520d).
- Torsi : 250 Nm @2.750-3.000 RPM (523i); 310 Nm @2.600-3.000 RPM (528i); 400 Nm @1.200-5.000 RPM (335i); 270 Nm @1.250-4.500 RPM (520i); 350 Nm @1.250-4.800 RPM (528i LCI); 380 Nm @1.750-2.750 RPM (520d).
- Bore x stroke : 82 mm x 78.8 mm (523i); 85 mm x 88 mm (528i); 84 mm x 89.6 mm (535i); 84 mm x 90.1 mm (520i, 528i LCI); 84 mm x 90 mm (520d).
- Rasio kompresi : 11:1 (523i, 520i); 10.7:1 (528i); 10.2:1 (535i); 10:1 (528i LCI); 16.5:1 (520d).
- Konsumsi BBM : 8-10 km/L (dalam kota); 12-17 km/L (luar kota).
- Transmisi : Matic streptonic 8 percepatan dengan paddle shift.
- Suspensi : Depan MacPherson Strut, belakang multilink.
- Rival : Mercy W212 E-Class, Audi A6 C7 dan Lexus GS.
- Tahun Penjualan : 2010 – 2013 (prefacelift); 2014 – 2017 (facelift).
Kelebihan dan Kekurangan BMW F10 Seri-5
Berikut beberapa informasi penting mengenai Kelebihan dan Kekurangan BMW F10 Seri-5 di Indonesia yang dijual dari tahun 2010 hingga 2017.
Keunggulan BMW F10 Seri-5
- Desain sempurna.
- Image mewah.
- Kabin lapang.
- Bantingan empuk.
- Performa.
- Fun to drive.
- Konsumsi BBM irit.
Kelemahan BMW F10 Seri-5
- Sering understeer.
- Setir terlalu ringan.
- Karakter sporty sedikit berkurang.
- Biaya perawatan jauh lebih mahal dari Seri-3.
- Harga jual kembali terjun bebas.
Demikian beberapa informasi penting mengenai Kelebihan dan Kekurangan BMW F10 Seri-5 di Indonesia yang dijual dari tahun 2010 hingga 2017. Baca juga: