Kelebihan dan Kekurangan BMW X5 E53 – BMW X5 E53 merupakan SUV pertama besutan BMW yang pertama kali masuk ke Indonesia mulai tahun 2000 hingga tahun 2006. Pada awal kemunculannya, revolusi soft-roader benar-benar mulai berkembang di luar negeri sehingga memaksa berbagai produsen produsen kendaraan dan importir masuk pada segmen ini.
Namun tentu saja, tidak semua orang pada waktu itu membutuhkan kendaraan yang tergolong pada segmen yang “belum teruji”, Indonesia khususnya. Mindset orang yang tinggal di perbukitan masih cenderung memilih kendaraan yang telah teruji sebelumnya, khususnya mobil yang dikategorikan pada segmen offroader, seperti Toyota Land Cruiser, Daihatsu Taft ataupun Suzuki Jimny/Katana.
Pada bagian luar mobil ini terlihat manis namun di sisi lain terlihat sangat gagah, ditambah lagi mobil ini memiliki daya jelajah yang tidak bisa dianggap remeh. Namun tetap saja masih kalah dari mobil offroader sesungguhnya karena mobil ini tidak menerapkan butch add-ons, serta tidak adanya bar dan winch yang besar pada bagian depannya. Mengenai ground clearance, bisa dikatakan cukup tinggi dan mampu melahap trek yang tidak terlalu ekstrim.
Untuk kabinnya, kesan mewah sangat terasa. Semua kelengkapan yang sebelumnya hinggap di sedan BMW tidak ada yang absen pada mobil ini, khususnya untuk fitur multimedia. Walaupun dilihat dari luar mobil ini agak gambot, namun konfigurasi kursi yang dapat diatur dengan tombol di dalamnya kurang bagus dari segi tata letak. Sehingga kabin menjadi kurang ergonomis.
Handling mobil ini terkenal cukup bagus. Ketiga jenis mesinnya cukup responsif mulai dari putaran bawah. Terlebih lagi X5 E53 tidak menerapkan 4WD konvensional sehingga hentakan pada putaran bawah cukup terasa. Cukup sedikit menyentuh pedal gas, mobil langsung melesat. Ini dikarenakan torsi dan tenaga yang dihasilkan oleh ketiga jenis mesin yang ditawarkan tergolong besar.
Spesifikasi BMW X5 E53 M54
- Tahun produksi : 2000 – 2006 (mesin sama untuk versi facelift 3.0 liter).
- Mesin M54, bahan bakar bensin, 3.0 liter 6 silinder segaris DOHC 24 katup double VANOS.
- Output tenaga : 230 HP @5.900 RPM.
- Torsi puncak : 300 Nm @3.500 RPM.
- Bore x Stroke : –
- Rasio kompresi : –
- Transmisi Otomatis Triptonik 5 percepatan.
- Fitur : ASC, DSC, HDC, ABS, EBD.
Spesifikasi BMW X5 E53 M62TU
- Tahun produksi : 2000 – 2003.
- Mesin M62TUB44, bahan bakar bensin, 4.4 liter V8 DOHC 32 katup VANOS.
- Output tenaga : 290 HP @5.400 RPM.
- Torsi puncak : 440 Nm @3.600 RPM.
- Bore x Stroke : –
- Rasio kompresi : –
- Transmisi dan fitur sama dengan model lain.
Spesifikasi BMW X5 E53 N62
- Tahun produksi : 2003 – 2006 (versi facelift mesin 4.4 liter)
- Mesin N62B44, bahan bakar bensin, 4.4 liter V8 DOHC 32 katup Valvetronic, Double VANOS.
- Output tenaga : 315 HP @6.100 RPM.
- Torsi puncak : 440 Nm @3.700 RPM.
- Bore x Stroke : 82,7 mm x 92 mm.
- Rasio kompresi : 10:1.
- Transmisi dan fitur sama dengan model lain.
Berikut beberapa informasi penting mengenai Kelebihan dan Kekurangan BMW X5 E53 yang dikenal sebagai SUV tangguh dari BMW.
Kelebihan dan Kekurangan BMW X5 E53
Keunggulan BMW X5 E53
- Daya jelajah tinggi, walaupun masih kalah dengan model 4WD konvensional.
- Kenyamanan kabin.
- Sparepart mesin bisa disubstitusi dengan model sedan yang menggunakan mesin sama.
- Mesin responsif dan bertenaga dengan torsi besar.
- Material interior jauh dari kesan murahan.
- Sangat stabil bahkan di tikungan tajam.
Kelemahan BMW X5 E53
- Suspensi keras.
- Interior sempit.
- Setir berat.
- Sparepart mahal dan langka.
- Jaringan servis minim.
- Minus diff lock/center lock dan wheel drive selector.
Demikian sedikit ulasan mengenai review serta keunggulan dan kelemahan BMW X5 E53. Dengan segenap kekurangannya, mobil ini masih kalah dari berbagai sisi kecuali untuk fitur kabin jika dibandingkan rivalnya seperti Land Cruiser VXR80 ataupun Range Rover. Baca juga: