Review Spesifikasi Daihatsu Taft Badak dan Taft Kebo – Akhir-akhir ini, segmentasi pasar SUV 4×4 murni atau biasa disebut JIP mulai melesu. Terakhir, kemunculan Suzuki Jimny 2017 hanya memberikan dampak yang sangat kecil terhadap euforia masyarakat, dibandingkan mobil di segmen lain untuk waktu peluncuran bersamaan.
Padahal, nama JIP di Indonesia terbilang sudah sangat melekat di tanah air, sebab mobil JIP sudah ada di sejak puluhan tahun silam. Terutama ketika Jeep Willy M38 dihibahkan oleh Pemerintah Amerika Serikat kepada Indonesia setelah perang Korea berakhir pada tahun 1953.
Lama kelamaan, Jeep menjadi pemain tunggal di segmen ini sebelum akhirnya kedatangan kompetitor asal Jepang. Dari situlah, nama Jeep digunakan untuk mengidentifikasi sebuah mobil berpenggerak 4×4 atau untuk mini SUV. Salah satu pemain baru saat itu adalah Daihatsu Taft F10 dan Taft F50.
Seperti biasanya, setiap mobil tua di Indonesia memiliki julukan khusus yang sangat mudah diingat. Baik Taft F10 dan F50 lebih akrab disapa sebagai Taft Kebo atau Taft Badak karena habitat kedua hewan tersebut berada di lumpur. Maklum saja, nama mobil ini memang cukup tenar di kalangan para offroader.
Di pasar lokal, ia pertama kali diperkenalkan pada tahun 1976 melalui Taft F10 dengan atap terpal (soft top) lalu disusul oleh model atap penuh lewat varian Taft F50 dua tahun kemudian.
Selanjutnya, pada tahun 1981 kembali muncul varian baru dari Taft F50 dengan atap resin. Khusus varian ini menggunakan nama khusus yakni Taft Hunter dan peredarannya terbilang cukup langka. Mungkin sebagian calon konsumen dimana letak perbedaan antara Taft F10 dan F50.
Perbedaan terbesar antara keduanya ada pada bagian mesin dimana Taft F10 menggendong mesin bensin 1.000cc sementara Taft F50 mengadopsi mesin diesel 2.500cc. Selain itu, keduanya juga turut dijual berdasarkan panjang sasis.
Namun jenis sasis pendek lebih mudah ditemui di pasar mobil bekas dibandingkan sasis panjang yang biasanya berbentuk pick-up. Sebagai salah satu JIP mungil di segmen small SUV, mobil ini menjadi rival terdekat bagi Suzuki Jimny Jangkrik. Lantas penjualannya dihentikan pada tahun 1985 dimana saat itu Daihatsu Taft F70 muncul perdana ke hadapan publik dengan perubahan besar-besaran di semua sektor.
Review Spesifikasi Daihatsu Taft Badak dan Taft Kebo
Berikut beberapa informasi penting mengenai Review Spesifikasi Daihatsu Taft Badak dan Taft Kebo di Indonesia yang dijual dari tahun 1976 hingga 1985.
Review Spesifikasi Daihatsu Taft Badak dan Taft Kebo : Eksterior
Untuk bagian kulit luarnya, eksterior Taft Kebo atau Taft Badak tampak sangat simpel dan elegan tanpa mengurangi kesan tangguh dan gagah. Hal ini dapat dilihat dari desain kap mesin membulat yang diikuti oleh sepasang lampu model bulat, mengapit grille sederhana dengan tambahan logo Daihatsu di tengahnya.
Sementara lampu sein posisi terpisah dengan posisi berada di bagian luar atau tepatnya mengikuti garis desain fender dengan bentuk persegi. Ciri khas lainnya yang pada bagian depan adalah wiper kaca yang berada di atas.
Beranjak ke bagian samping, mobil ini tampak memiliki ukuran tanggung seperti SUV lainnya. Panjang bodinya hanya sebatas 3.360 mm dengan lebar 1.460 mm dan tinggi 1.820 mm plus jarak sumbu roda sepanjang 2.025 mm. Keunikan yang ada pada area ini adalah garis-garis desain pada bodi, contohnya dapat dilihat pada foto berikut ini.
Beberapa tahun kemudian, muncul varian baru dengan atap resin. Varian ini dinamai Taft Hunter dengan jumlah terbatas. Dibandingkan model lain, model ini jauh lebih sporty apalagi ia memiliki sunroof manual dan warna kabin belakangnya tidak mengikuti warna body. Untuk dimensinya sendiri tidak ada bedanya dari varian lain.
Barikutnya untuk bagian belakang. Disinilah letak perbedaan Taft Kebo dan Jimny Jankrik terbesar dimana Taft Kebo atau Badak menggunakan pintu barn door alias pintu model kembar layaknya Mercy G-Class W460. Sementara Jimny Jangkrik mengadopsi pintu belakang biasa yang arahnya membuka ke samping kanan.
Review Spesifikasi Daihatsu Taft Badak dan Taft Kebo : Interior
Beranjak ke dalam interior, nuansa ala era 70-an siap menyambut para penumpang. Bagian paling menarik ada pada konsol dan panel dashboard yang diisi oleh sebuah jam analog, 3 indikator gauge lainnya serta kisi-kisi AC di posisi terbawah.
Untuk instrumennya hanya dilengkapi oleh panel speedometer dan roda kemudi masih berupa cabang dua. Dibalik kesederhaannya ini, membuat perawatannya menjadi lebih mudah karena minim fitur-fitur elektrikal yang tentunya tidak dibutuhkan ketika menghajar medan jelek. Sementara tuas roda penggerak berada di
Sementara untuk area kabin belakang, mobil ini dapat menampung 4 penumpang walau space yang tersedia tergolong sempit. Sebab jok belakang menggunakan jok berhadapan. Namun pastinya sangat tidak nyaman apalagi jika digunakan untuk perjalanan jauh. Untungnya pintu belakang dapat dibuka lebar sehingga akses keluar masuk penumpang menjadi lebih mudah.
Review Spesifikasi Daihatsu Taft Badak dan Taft Kebo : Performa Mesin
Seperti yang telah dijelaskan di atas, terdapat 2 jenis varian Taft Kebo atau Taft Badak dengan kode F10 dan F50. Varian F10 menggendong mesin bensin berkapasitas 1.000cc dengan tenaga 57 HP pada putaran 5.500 RPM dan torsi 79 Nm pada 4.000 RPM.
Sistem penggeraknya dibekali transfer case dual-range yang dibantu oleh transmisi manual 4 percepatan dibekali transfer case dual-range. Akselerasi untuk mencapai kecepatan 100 km/jam dari kondisi diam berkisar 37,9 detik atau hampir 3x lebih lambat dari mobil LCGC jaman sekarang.
Sedangkan untuk varian F50 mengadopsi mesin diesel indirect injection dengan kode DG, berkapasitas 2.500cc. Menurut brosur penjualan saat itu, Taft Kebo diesel mampu menghasilkan daya sebesar 66 HP pada 3.600 RPM dan torsi maksimum mencapai 157 Nm pada 2.200 RPM.
Walau tenaganya kecil, tapi bermodalkan torsi sebesar itu sudah cukup memadai untuk digunakan di area offroad karena bobot bodinya hanya sebatas 1 ton saja, terlebih lagi ia mengandalkan sistem penggerak serupa seperti varian F10 di atas.
Review Spesifikasi Daihatsu Taft Badak dan Taft Kebo : Impresi dan Handling
Tak ada yang dapat diandalkan dari Taft Kebo ataupun Taft Badak kecuali bagi pehobi offroad yang memang membeli mobil ini untuk digunakan pada habitatnya. Taft Kebo dan Badak terkenal lamban, sempit dan bantingannya sangat keras.
Dari namanya sudah cukup membuktikan jika mobil ini memang lebih cocok digunakan untuk bermain lumpur. Jika Anda berpikir Suzuki Jimny ataupun Daihatsu Taft cukup keras, maka Anda salah total. Sebab bantingannya yang benar-benar tidak manusiawi untuk penggunaan sehari-hari.
Spesifikasi Daihatsu Taft Badak dan Kebo
- Mesin : Bensin FE 1 Liter karburator (F10); Diesel DG 2.5 Liter indirect injection (F50).
- Konfigurasi : 4 silinder segaris 8 katup SOHC.
- Tenaga : 57 HP @5.500 RPM (F10); 66 HP @3.600 RPM (F50).
- Torsi : 79 Nm @4.000 RPM (F10); 157 Nm @2.200 RPM (F50).
- Bore x stroke : 68 mm x 66 mm (F10); 88 mm x 104 mm (F50).
- Rasio kompresi : 9:1 (F10); 21:1 (F50).
- Konsumsi BBM : 7-10 km/L (dalam kota) ; 11-15 km/L (luar kota).
- Transmisi : Manual 4 percepatan.
- Suspensi : Depan belakang per daun.
- Rival : Jimny Jangkrik dan Toyota Land Cruiser FJ40.
- Tahun Penjualan : 1976 – 1985.
Kelebihan dan Kekurangan Daihatsu Taft Badak / Kebo
Berikut beberapa informasi penting mengenai Kelebihan dan Kekurangan Daihatsu Taft Badak atau Taft Kebo di Indonesia yang dijual dari tahun 1976 sampai 1985.
Keunggulan Daihatsu Taft Kebo / Badak
- Relatif irit.
- Image mobil tangguh.
- Tahan banting.
- Perawatan mudah.
- Sparepart murah.
- Sistem penggerak canggih di masanya.
- Harga bertahan.
Kelemahan Daihatsu Taft Kebo / Badak
- Tenaga kecil.
- Kabin sempit.
- Mudah keropos.
- Susah mencari unit kondisi bagus dengan harga murah.
- Bantingan sangat-sangat keras.
Demikian beberapa informasi penting mengenai Kelebihan dan Kekurangan Daihatsu Taft Badak atau Taft Kebo di Indonesia yang dijual dari tahun 1976 sampai 1985. Sebagai info tambahan, varian diesel lebih diminati sebab perawatan mesinnya mudah lebih mudah dan kondumsi BBM jauh lebih irit dibandingkan varian bensin. Baca juga: