Beralih ke sisi profilnya, desain Panther Kotak ini tergolong masih enak dipandang hingga sekarang dibandingkan para kompetitor sebab seluruh bagian tidak memiliki garis-garis tegas. Hanya saja terdapat gap yang cukup besar di sekitar area pintu sehingga seringkali menyebabkan suara angin dari luar masuk ke dalam kabin.
Dari segi dimensi, seluruh varian baik itu prefacelift atau facelift memiliki panjang 4.535 mm, lebar 1.770 mm dan tinggi 1.920 mm yang didukung oleh sumbu roda sepanjang 2.865 mm. Sedangkan dimensi untuk Panther Bravo, Miyabi dan Samurai datanya belum kami dapatkan hingga sekarang.
Terkecuali untuk tipe Hi-Sporty karena ia lebih ditujukan sebagai MUV (Multi Utility Vehicle) yakni pencampuran antara MPV dan SUV. Ciri khasnya ada pada ground clearance lebih tinggi dan ban profil ban lebih tebal dari tipe lain. Selain itu, ia memiliki lengkungan fender lebih besar lengkap dengan bodykit serta diberi sepasang footstep guna memudahkan penumpang mengakses kabin.
Terakhir untuk bagian belakang. Seluruh varian Panther memiliki desain yang sama dengan bukaan pintu ke arah samping kanan yang populer saat itu. Ketika Kijang Kapsul sudah mengganti pintu bagasi dengan model angkat ke atas, Panther facelift masih mengandalkan ciri khas pintu buka sampingnya. Sayangnya ciri khas ini tidak lagi dilanjutkan ketika New Panther dijual resmi. Sedangkan
Review Spesifikasi Isuzu Panther Kotak : Interior
Saatnya beranjak ke sektor interior. Lupakan berbagai peranti elektronik karena mobil ini memiliki kabin yang sangat sederhana. Mulai dari bagian dashboard, masih menerapkan desain mengkotak dengan material plastik keras ke seluruh bagian. Ia hanya memiliki fitur AC dan power steering saja.
Terkecuali untuk varian Miyabi atau Samurai atau Bravo karena ketiga-tiganya merupakan hasil kreasi dari karoseri sehingga telah membawa fitur layaknya sedan saat itu seperti Power Window dan Central Lock.
Begitu pula yang terjadi untuk versi facelift karena perubahannya hanya ada pada bentuk setir yang tampak sedikit lebih modern. Khusus bagi varian yang hadir ketika facelift, beberapa tipe tertentu telah mulai dari varian menengah hingga tertinggi telah diberi fitur Power Window dan Central Lock sebagai standar plus AC double blower.
Ironisnya lagi, sepanjang hayat Isuzu Panther Kotak tidak pernah disediakan dengan transmisi otomatis sehingga poin ini menjadi kelemahan utamanya dibandingkan Toyota Kijang Kapsul saat itu.
Berpindah ke ruang baris kedua, dapat terlihat legroom yang tersedia tergolong cukup lapang. Begitu pula untuk headroomnya. Seperti MPV 90-an lain, jok pada row kedua tidak bisa digeser atau ditinggikan.
Karena memang fitur tersebut belum lazim digunakan hingga MPV full-size saat itu. Pada setiap sisi doortrim, bahkan tidak disediakan armrest kecuali untuk varian yang memiliki power window, sama halnya dengan armrest tengah yang biasanya dapat diturunkan.
Kemudian untuk row ketiga, seluruh varian Panther Kotak masih menerapkan kursi berhadapan yang tergabung dengan bagasi. Konfigurasi jok seperti ini memang cukup fleksibel tapi identik dengan mobil jadul.
Maka tak heran jika sebagian pemilik Panther lebih suka untuk mengubah konfigurasi jok belakang ke arah depan meski biaya yang dibutuhkan tidak sedikit serta harus merelakan area bagasi karena sama sekali tidak ada ruang yang tersisa.