Review Spesifikasi Proton Exora – Kehadiran merk Proton di Indonesia memang sangat patut di apresiasi. Salah satunya adalah Proton Exora yang turut meramaikan segmen low MPV yang banyak diisi oleh pemain asal Jepang.
Hadirnya Proton Exora digadang-gadang sebagai alternatif bagi calon konsumen yang tidak menyukai body tinggi Toyota Innova, limbungnya Toyota Avanza, kecilnya Nissan Grand Livina dengan budget pas-pasan di bawah 250 jutaan.
Proton Exora pertama kali melebarkan langkahnya di pasar lokal pada Juli 2009 melalui varian Executive dengan pilihan transmisi matic dan manual serta varian Supreme yang hanya bertransmisi otomatis. Ketiganya sama-sama mengusung mesin Campro CPS berkapasitas 1.6 liter (1.600cc).
Selanjutnya, Proton Edar Indonesia (PEI) turut melengkapi lininya melalui tambahan varian Exora Star. Awalnya hanya hadir dengan transmisi manual dan akhirnya turut ditambahkan varian Exora Star Matic di tahun 2012.
Tepat di tahun 2013, PEI kembali menghadirkan varian baru, yakni Exora Bold dan juga Exora Prime, dengan menggunakan mesin turbo yang disebut oleh Proton sebagai teknologi Charged Fuel Eficiency (CFE) dan ditunjang oleh transmisi CVT 6 percepatan.
Sementara itu, penjualan dari Exora Executive dan Exora Supreme dihentikan, sehingga di lini bermesin Campro hanyalah Exora Star saja yang tersisa. Di penghujung tahun yang sama, Proton melakukan minor facelift untuk setiap varian Exora.
Terakhir, Proton kembali menghadirkan varian barunya yakni Proton Exora Star FLX, dengan pilihan transmisi manual dan matic 4 percepatan dengan beberapa perbaikan dari Exora Star sebelumnya. Untuk penjelasan mengenai perbedaan setiap varian Exora secara detail akan Jaldayat sediakan lain kali.
Dengan bermain di segmen MPV kelas menengah, sebenarnya Proton Exora layak dijadikan rival terdekat dari Toyota Kijang Innova. Hanya saja, mesin yang diusungnya terlalu kecil. Otomatis, ia menduduki segmen low MPV yang diisi oleh Daihatsu Xenia, Toyota Avanza, Nissan Grand Livina, Honda Mobilio, Suzuki Ertiga dan juga Chevrolet Spin.
Dari data yang ada, penjualan Proton Exora mengalami penurunan akhir-akhir ini, karena daya minat konsumen akan mobil ini terus berkurang karena banyak yang lebih memilih merk lain.
Baca juga :
Review Spesifikasi Proton Exora
Berikut beberapa informasi penting mengenai Review Spesifikasi Proton Exora di Indonesia yang beredar sejak tahun 2009 hingga 2015.
Review Spesifikasi Proton Exora : Eksterior
Pada sisi luarnya, Proton memiliki dimensi yang cukup ideal untuk sebuah minivan, yakni dengan panjang sekitar 4.592 mm, lebar 1.809 mm dan tingginya 1.691 mm. Terlihat lebih memiliki panjang seperti Grand Livina namun sedikit lebih tinggi dan sedikit lebih pendek dari Avanza.
Dilihat sekilas, isyarat design body yang dibawanya hampir mirip dengan Mitsubishi Grandis yang merupakan mobil mewah yang berada dalam segmen MPV kelas atas.
Untuk bagian depan, desain mobil 7 seater asal Negeri Jiran ini menggunakan garis tajam pada bagian bonnet mengikuti potongan headlamp ke arah belakang menuju spion. Ciri khas utamanya ada pada desain grill yang berbentuk semi V dengan tambahan logo Proton di tengahnya.
Di bagian paling bawah, Proton turut mengikutsertakan sepasang foglamp sebagai pencahayaan bantuan guna menembus kabut. Tersedia untuk varian Exora Executive dan Exora Supreme, terkecuali Exora Star dengan alasan pemangkasan fitur demi menekan harga jual. Berikut adalah contoh bagian depan dari Proton Exora sebelum facelift.
Sedangkan pada foto di bawah ini adalah contoh bagian depan dari Exora facelift. Perbedaan yang terlihat cukup banyak. Antara lain model grill baru, aksen hitam di sekitar lampu utama, desain bumper yang lebih stylish yang kental akan nuansa sporty serta foglamp yang dijadikan sebagai perlengkapan utama hingga ke varian terendah yaitu Exora Star FLX.
Beralih ke area samping, tampak dengan jelas desain keseluruhan dari body MPV asal Malaysia ini. Walaupun mengikuti desainnya mengikuti desain dari Mitsubishi Grandis, namun potongan body di bagian belakangnya tampak lebih kalem dan elegan. Penggunaan pintu tengah yang tergolong besar juga cukup membantu untuk akses keluar masuk penumpang baris ketiga.
Untuk bagian samping Exora facelift, tidak ada perubahan besar yang terlihat kasat mata kecuali pada model velg yang digunakan. Pergantian model velg memang lazim digunakan setiap produsen mobil ketika melakukan facelift agar produk barunya lebih enak dipandang. Untuk sideskirt seperti foto di bawah, hanya ada pada varian Bold dan Prime saja.
Saatnya beranjak ke arah belakang. disini Anda dapat melihat secara gamblang penggunaan lampu belakang memanjang dari atas ke bawah, mirip Grandis atau bahkan mirip dengan Honda Stream. Namun sayang, bingkai kaca yang disediakan terasa terlalu kecil untuk sebuah minivan walaupun dimensinya tidak terlalu tinggi.
Perubahan area belakang juga tampak pada Exora facelift. Perubahan terbesar yakni ada pada desain lampu belakang yang awalnya megadopsi skema warna merah dan putih menjadi mika bening. Tampak sangat mewah sekaligus agresif.
Review Spesifikasi Proton Exora : Interior
Bermain di dalam segmen medium MPV, untungnya Proton Exora dibekali beberapa fitur kabin yang cukup mumpuni. Mulai dari dimensi kabin, pengaturan kursi fleksibel, kompartemen penyimpanan, jumlah cupholder dan beberapa fitur penting lain. Salah satunya adalah airbag yang hadir pada semua tipe Exora produksi awal.
Namun sayang, ketika Exora Star hadir, fitur airbag dan tombol audio steering dihilangkan guna memangkas harga jual. Untuk skema warna yang digunakan pada model produksi awal ini berupa abu-abu cerah.
Untuk versi facelift, terdapat beberapa peningkatan fitur walaupun tidak banyak. Bentuk dashboard masih mempertahankan seperti model lama. Warna dirubah menjadi lebih gelap. Sehingga aura sportynya lebih keluar.
Tapi, kualitas material kabin masih menggunakan plastik keras yang akan menimbulkan bunyi gesekan seiring berjalannya waktu. Apalagi jika mobil sering melewati permukaan jalan keriting.
Secara keseluruhan, dibalik kualitasnya yang bisa dikatakan pas-pasan, kabin Proton Exora terasa cukup nyaman. Bentuk jok mengikuti kontur tubuh orang Asia sehingga mampu mencengkram penumpang dengan baik.
Kabin baris pertama dan kedua memiliki ruang yang lebih dari cukup untuk kaki dan kepala. Kecuali untuk baris ketiga yang hanya cocok diisi oleh anak kecil saja. Meskipun pintunya belum menganut model geser, namun akses keluar masuk penumpang baris ketiga tergolong mudah karena pintu Proton Exora dapat dibuka sangat lebar.
Review Spesifikasi Proton Exora : Performa Mesin
Ketika awal dikenalkan, Proton Exora hanya hadir dengan pilihan mesin tunggal yakni Campro dengan teknologi Cam Profile Switching (CPS), berkapasitas 1.6 liter yang dikawinkan dengan transmisi manual 5 percepatan dan matic 4 percepatan.
Tenaga maksimum yang mampu dihasilkan oleh mesin ini berada di angka 125 HP pada putaran 6.500 RPM bersamaan dengan torsi puncak sebesar 150 Nm pada putaran 4.500 RPM. Mesin ini hadir pada semua varian Proton Exora kecuali Exora Bold dan Exora Prime.
Dengan berbagai tuntutan konsumen pasar Malaysia dan Indonesia yang memiliki karakter mengemudi yang sama dikarenakan kondisi geografis kedua negara yang banyak perbukitan, akhirnya Proton mengumumkan penggunaan jenis mesin baru.
Meskipun bukan sepenuhnya baru karena masih menggunakan basis mesin Campro dengan penambahan turbo, tapi tenaga dan torsinya bisa dikatakan cukup lumayan. Tenaga maksimum dari mesin adalah 138 HP pada putaran 5.000 RPM dengan torsi puncak sebesar 205 Nm pada 2.000 RPM.
Sayangnya, mesin ini hanya digunakan pada Exora Bold dan Exora Prime yang hanya dikawinkan dengan transmisi CVT tanpa adanya pilihan transmisi manual. Transmisi CVT Exora ini banyak dikeluhkan oleh konsumen karena seringkali terasa seperti ngorok ketika mobil berakselerasi alias kurang responsif.
Review Spesifikasi Proton Exora : Impresi dan Handling
Adanya kedua pilihan mesin pastinya ikut berpengaruh ke impresi yang hadir. Meski kedua mesin sama-sama mengusung layout FF alias bermesin di depan dengan sistem penggerak roda depan, varian mesin turbo jauh lebih fun to drive.
Hal ini dikarenakan torsi puncak dari mesin ini lebih mudah diraih, yakni di 2.000 RPM, bandingkan dengan mesin Campro CPS biasa yang berada pada putaran 4.500 RPM. Mesin turbo ini juga minim turbo lag berkat boostnya berada di tekanan 0.75 sehingga cukup mudah digunakan di kondisi stop and go.
Handling yang ditawarkan Proton Exora juga terbilang bagus. Baik itu pada varian bermesin Campro ataupun CFS. Walau sesekali gejala understeer dan body roll akan terasa ketika menikung cepat. Namun dalam hal ini, Proton unggul dan jauh lebih baik daripada Toyota Avanza ataupun Innova karena adanya perbedaan pada jenis sasis.
Untuk sistem penggeremannya, Proton Exora dibekali oleh cakram berventilasi di bagian depan dengan dukungan ABS dan EBD serta solid disk di belakang. Sementara tipe selain Exora Bold dan Exora Prime, rem belakangnya masih menggunakan tromol.
Spesifikasi Proton Exora
- Mesin : Campro CPS 1.6 liter dan CFE 1.6 liter.
- Konfigurasi : 4 silinder segaris 16 katup DOHC
- Tenaga : 125 HP @6.500 RPM (CPS) ; 138 HP @5.000 RPM (CFE).
- Torsi : 150 Nm @4.500 RPM (CPS) ; 205 Nm @2.000 RPM (CFE).
- Bore x stroke : sama-sama 76 mm x 88 mm
- Rasio kompresi : 10:1 (CPS) ; 8.9:1 (CFE).
- Konsumsi BBM : 8-11 km/L (dalam kota) ; 12-16 km/L (luar kota).
- Transmisi : Manual 5 percepatan ; Matic 4 percepatan ; CVT 6 percepatan (Bold dan Prime)
- Suspensi : Depan MacPherson Strut, belakang Torsion Beam.
- Rival : Daihatsu Xenia, Toyota Avanza, Nissan Grand Livina, Honda Mobilio, Suzuki Ertiga dan juga Chevrolet Spin.
- Tahun Penjualan : 2009 – 2015.
Kelebihan dan Kekurangan Proton Exora
Berikut beberapa informasi penting mengenai Kelebihan dan Kekurangan Proton Exora di Indonesia yang dijual dari tahun 2009 hingga 2015.
Keunggulan Proton Exora
- Kabin lapang.
- Bagasi luas dan fleksibel.
- Ukuran body tidak terlalu bongsor.
- Fitur lumayan lengkap.
- Tenaga mesin CFE cukup besar.
- Repon CVT halus.
- Bantingan suspensi empuk.
- Banyak sparepart yang dapat disubstitusi dengan Mitsubishi dan Hyundai.
Kelemahan Proton Exora
- Harga jual kembali.
- Jaringan servis masih minim.
- Sparepart masih langka di beberapa ibukota.
- Ruang kaki dan ruang kepala untuk baris ketiga sempit.
- Peredaman kabin kurang senyap.
- Understeer dan body roll terasa saat menikung tajam.
- Transmisi CVT terdengar ngorok ketika akselerasi.
- Kualitas plastik dalam kabin kurang bagus.
Demikian beberapa informasi penting mengenai Kelebihan dan Kekurangan Proton Exora di Indonesia yang dijual dari tahun 2009 hingga 2015. Intinya, Proton Exora cukup layak dipinang khususnya untuk varian yang memiliki turbo. Selain bertenaga dengan torsi yang cukup besar, varian ini cukup nyaman digunakan sebagai tunggangan Anda dan keluarga. Baca juga: