Review Spesifikasi Toyota Calya – Berhasil memuncaki penjualan mobil di beberapa segmen otomotif di Indonesia ternyata tidak membuat produsen asal Jepang, Toyota, berpuas diri. Pabrikan ini terus berbenah agar dapat memenuhi segala kebutuhan penduduk tanah air melalui gempuran produksi mobil murah yang dapat dijangkau seluruh elemen masyarakat.
Setelah sukses dengan duet Toyota Avanza – Daihatsu Xenia dan Toyota Agya – Daihatsu Ayla, pabrikan ini kembali meluncurkan produk rebadge dari Daihatsu, tepatnya Daihatsu Sigra, sebagai mobil keluarga LCGC yang harga terjangkau mulai dari 130 juta hingga 150 jutaan.
Antusiasme masyarakat sangat terlihat jauh-jauh hari sebelum mobil ini diluncurkan. Buktinya, ketika spyshot beredar, nama Calya berhasil memuncaki nomor 1 di halaman pencarian Google. Maka tak heran digadang-gadang sebagai mobil paling sukses untuk tahun 2017.
Ia seakan memenuhi segala kriteria keinginan orang Indonesia. Antara lain mampu memuat banyak penumpang, harga murah, irit BBM, perawatan mudah, sparepart murah dan tersebar, serta luasnya jaringan servis. Tak hanya itu saja, dapat dipastikan bahwa harga jual kembali Toyota Calya akan bertahan di pasar mobil bekas.
Setelah diuji dengan rentang waktu yang relatif singkat, akhirnya Toyota Calya diperkenalkan ke muka publik ketika digelarnya acara Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 pada Agustus silam. MPV murah ini dijual dalam varian.
Varian terendah adalah tipe E dan varian tertingginya yaitu tipe G dengan penambahan beberapa fitur. Mobil ini diproduksi oleh PT Astra Daihatsu di pabrik yang berlokasi di Karawang, yang mampu memproduksi hingga 200 ribu unit dan komponennya menggunakan 94% komponen lokal.
Untuk mesinnya, ia hanya disediakan dalam pilihan mesin tunggal berkapasitas 1.2 liter Dual VVT-i yang telah teruji pada Toyota Etios Valco sebelumnya. Berbeda dengan Sigra yang juga disediakan dalam pilihan 1.0 liter.
Di pasar segmen MPV LCGC, Toyota Calya hanya akan menjadi kompetitor dari Datsun GO+ Panca dan juga kembarannya, Daihatsu Sigra. Ia menjadi alternatif terbaik bagi mobil keluarga bekas karena harga barunya masih lebih mudah dibandingkan MPV biasa.
Baca juga :
Review Spesifikasi Toyota Calya
Berikut beberapa informasi penting mengenai Review Spesifikasi Toyota Calya di Indonesia yang beredar sejak tahun 2016 hingga sekarang.
Review Spesifikasi Toyota Calya : Eksterior
Dari sisi luarnya khususnya pada bagian depan, Toyota Calya memiliki fasia dengan grill krom berukuran cukup besar yang diapit oleh sepasang lampu halogen dengan sudut tajam. Bumper diusung dengan lubang udara berukuran jumbo dan bersambung pada grill utama. Dilihat sekilas, ia sangat serupa dengan Toyota Yaris facelift versi Eropa.
Hanya saja sedikit lebih lebar. Guna memaksimalkan visibilitas ketika malam hari, sepasang foglamp hadir sebagai standar pada tipe G dengan aksem krom di sekelilingnya dan sayangnya tidak ada pada tipe E.
Pada area samping, tampilan Toyota Calya tampak proporsional untuk sekelas mobil LCGC 7 penumpang. Bentuk dan garis desain pada body cukup enak dipandang kecuali potongana tajam pada kaca belakang yang terinpirasi dari Toyota All New Innova.
Mobil ini memiliki dimensi panjang 4.070 mm, lebar 1.655 mm dan tinggi 1.600 mm dengan wheelbase 2.525 mm dan ground clearance 180 mm. Sedikit lebih pendek namun lebih lebar dari Honda Mobilio dengan dimensi 4.386 x 1.683 x 1.603 mm.
Disini, semua varian Calya hadir dengan velg berukuran 14 inch. Khusus tipe G, kaca spionnya sudah elektrik dan ditambah lagi dengan lampu indikator sein di ujung spion.
Melangkah ke area belakang, desainnya minimalis dan terbilang jauh lebih baik dari Agya yang tampak terlalu monoton. Disini, Cayla juga mengadopsi desain dari Innova Reborn dengan desain stoplamp vampire back berbentuk L terbalik dan juga hiasan krom tebal di atas area plat. Wiper belakang dijadikan sebagai fitur standar pada seluruh varian.
Review Spesifikasi Toyota Calya : Interior
Beranjak ke dalam kabin Toyota Calya. Disini, jok penumpang baris depan memiliki leg room yang memadai. Posisi tuas transmisi yang menyatu dengan dashboard serta tuas rem tangan ditempatkan rendah di bagian bawah konsol tengah, memaksimalkan ruang kaki sekaligus memberi akses keluar masuk kabin yang baik.
Desain interiornya sendiri jauh dari kesan konvensional kecuali dari beberapa fitur standar yang dibawanya. Maklum saja, Toyota harus cerdik dalam memangkas fitur Cayla agar harga jualnya sebanding dengan fitur yang dibawanya.
Pada bagian dashboard, terdapat sebuah audio 2 DIN yang terdiri dari monitor TFT kecil dengan dual analog yang mampu memutar CD, radio FM/AM serta ketersediaan Aux-in dan USB. Audio ini diapit oleh sepasang kisi-kisi AC posisi vertikal.
Tepat dibawahnya, di bagian kiri konsol tengah diisi oleh tombol dial AC dan tuas transmisi. Satu hal yang unik adalah tuas rem tangan di samping pengemudi yang bentuknya sangat mirip tuas transmisi matic.
Tapi lebih baik jika dibandingkan dengan Datsun Go yang masih mengadopsi rem tangan dengan cara pengoperasian model tarik layaknya Suzuki Carry. Untuk fitur penunjang, Cayla turut dipasangi fitur power window, electric mirror serta dual airbag.
Duduk di baris kedua sebagai penumpang pun terasa nyaman dengan ruang kaki yang lebih dari cukup untuk mobil di kelasnya. Jika kurang lega, Anda dapat memajukan atau memundurkan jok selain dari memiringkan sandaran, cukup mengejutkan untuk mendapati fitur ini di kelasnya.
Idealnya untuk bagian tengah diisi oleh 2 orang dewasa + 1 anak-anak dan row belakang diisi oleh 2 orang anak-anak agar tidak berdesakan. Apalagi jika bangku row kedua digeser ke belakang, pastinya akan menyiksa penumpang belakang karena ruang kaki yang tersedia cukup kecil.
Lantas bagaimana dengan sistem pendinginan kabinnya? Meski belum menggunakan double blower, tapi Toyota menggunakan Air Circulator di baris kedua tepatnya pada plafon. Fungsinya berbeda dengan AC Double Blower yang mana Air Circulator berfungsi sebagai penerus udara yang dihasilkan oleh pendingin suhu kabin di depan ke belakang, kira-kira seperti kipas exhaust pada bangunan yang membuang udara dari dalam ke luar. Saat dicoba, embusan anginnya terasa hingga baris ketiga.
Baris ketiga dapat diakses dengan mudah dengan melipat jok baris kedua. Memang terasa sempit, namun masih jauh lebih baik dibanding kompetitor.
Secara keseluruhan, material jok yang digunakan masih jauh lebih baik dari Agya karena materialnya lebih tebal dan didukung oleh penopang kepala di seluruh titik. Tak lupa pula, seatbelt hadir di semua bangku guna menciptakan situasi aman. Untuk memanjakan seluruh penumpang, Toyota turut menyediakan beberapa cupholder di sisi kiri dan kanan bangku. Berikut adalah contoh foto dari area kabin row ketiga Toyota Calya.
Review Spesifikasi Toyota Calya : Performa Mesin
Untuk sektor dapur pacu, Toyota membedakan pilihan mesin untuk Agya dan Calya. Jika Agya hanya berkapasitas 1.0 liter, maka Calya menggunakan kapasitas 1.2 liter agar tenaganya sepadan dengan bobot mobil yang sedikit lebih berat.
Tenaga yang mampu diproduksi oleh mesin berkode 3NR-VE dengan dukungan Dual VVT-i ini mencapai 86 HP pada putaran 6.000 RPM dan torsi puncak sebesar 108 Nm pada putaran 4.200 RPM.
Dengan adanya teknologi Dual VVT-i, konsumsi BBM dapat dioptimalkan hingga perbandingan 1:20, asalkan Anda cekatan dalam mengurut pedal gas agar lampu ECO di panel instrumen menyala. Tenaganya disalurkan ke roda depan melalui bantuan transmisi manual 5 percepatan dan otomatis 4 percepatan.
Review Spesifikasi Toyota Calya : Impresi dan Handling
Duduk di kursi pengemudi dalam kabin Toyota Calya kurang lebih sama dengan Toyota Agya. Posisi duduknya kurang nyaman bagi orang berpostur pendek. Apalagi absennya fitur tilt steering sehingga setir tidak dapat diatur tinggi rendahnya.
Sayangnya, kemudi pun belum teleskopik. Jadi, Anda harus menyesuaikan tubuh guna mendapatkan posisi mengemudi senyaman mungkin. Visibilitas dari dalam kabin memadai, meskipun Saya butuh sedikit penyesuaian untuk mendapakan posisi duduk terbaik. Sementara head rest pengemudi juga terasa tidak nyaman bagi Saya pribadi.
Selain itu, ia memiliki kelemahan pada landainya bentuk batang pilar A sehingga menyulitkan pengemudi untuk melihat ke area samping. Di beberapa kondisi tertentu seperti menemui tikungan patah khususnya di tanjakan malah sangat membahayakan karena pandangan pengemudi terhadap kendaraan lain yang berada di jalur berlawanan terhalang oleh pilar ini.
Dari segi kenyamanan, suspensi independent pada bagian depan dan semi independent pada bagian belakang mampu memberikan kontribusi yang maksimal karena pengaturannya sangat pas antara empuk dan keras.
Dengan begitu, memotong jalur secara mendadak di kecepatan tinggi bukan menjadi masalah tanpa takut bodi mobil oleng. Kesannya masih lebih jauh lebih dari Toyota New Avanza yang notabene harganya lebih mahal.
Untuk handlingnya sendiri hampir mendekati sebuah hatchback. Bobot setritnya pun sangat pas, tidak berat dan tidak ringan. Hal ini dikarenakan hadirnya teknologi electronic power steering (EPS) yang menjadi sebuah standar mobil masa kini.
Demi memaksimalkan faktor keselamatan, Toyota turut memberikan Dual Airbag dan ISOFIX sebagai standar. Sedangkan fitur rem ABS hanya ada pada varian G saja.
Spesifikasi Toyota Calya
- Mesin : 3NR-VE 1.2 liter Dual VVT-i.
- Konfigurasi : 4 silinder 16 katup DOHC.
- Tenaga : 86 HP @6.000 RPM.
- Torsi : 108 Nm @ 4.200 RPM.
- Bore x stroke : 72.5 mm x 72.5 mm.
- Rasio kompresi : 11.5:1.
- Konsumsi BBM : 12-16 km/L (dalam kota) ; 17-20 km/L (luar kota).
- Transmisi : Manual 5 percepatan dan matic 4 percepatan.
- Suspensi : Depan MacPherson Strut Independent, belakang Semi Independent Torsion Axle Beam.
- Rival : Datsun Go+ Panca dan Daihatsu Sigra.
- Tahun Penjualan : 2016 – sekarang.
Kelebihan dan Kekurangan Toyota Calya
Berikut beberapa informasi penting mengenai Kelebihan dan Kekurangan Toyota Calya di Indonesia yang dijual dari akhir tahun 2016 hingga sekarang.
Keunggulan Toyota Calya
- Harga mobil dan pajaknya murah.
- Fitur cukup lumayan.
- Fitur safety lengkap.
- Bantingan suspensi nyaman, lebih nyaman dari Avanza.
- Kabin dan bagasi lebih lega dari Datsun Go.
- Ketersediaan suku cadang khas Toyota.
- Jaringan aftersales memadai.
- Irit BBM.
Kelemahan Toyota Calya
- Body tipis.
- Kualitas material dashboard murahan.
- Profil ban terlalu tipis.
- Mudah amblas jika diisi full.
- Respon transmisi matic agak lamban.
- Minimal pertamax (RON 92).
Demikian beberapa informasi penting mengenai Kelebihan dan Kekurangan Toyota Calya di Indonesia yang dijual dari akhir tahun 2016 hingga sekarang. Dengan berbagai fitur yang ditawarkan, rasanya mobil sangat cocok dijual dengan angka kurang lebih dari 150 Jutaan. Namun bagi Anda yang menginginkan image prestis dan kenyamanan lebih tanpa takut dipusingkan oleh penggunaan BBM, lebih disarankan untuk menebus unit bekas dari MPV kelas segmen low MPV. Baca juga: