Kelebihan dan Kekurangan Isuzu Panther Touring / Grand Touring
Review Spesifikasi Isuzu Panther Touring / Grand Touring – Mesin diesel memiliki karakter tahan banting dan irit. Itulah yang telah dibuktikan oleh Isuzu sejak lama. Sebagai salah satu pabrikan mobil bermesin diesel terbesar di dunia, Isuzu sudah paham betul apa yang diinginkan oleh konsumen khususnya orang Indonesia.
Wajar saja jika mereka menggunakan tagline “rajanya diesel” karena memang telah terbukti sejak lama melalui kehadiran Isuzu Panther Kotak dan kemudian dilanjutkan oleh Isuzu Panther Kapsul pada permulaan era millenium silam.
Sama seperti sebelumnya, Isuzu juga memperkenalkan salah satu tipe yang hampir menyerupai sebuah SUV dengan nama Panther Touring, dimana ia menjadi penerus dari Isuzu Hi-Sporty yang merupakan salah satu varian terakhir sebelum akhirnya generasi Panther Kotak dipensiunkan.
Isuzu Panther Touring pertama kali dikenalkan pada tahun 2001 melalui pilihan transmisi manual dan otomatis serta menjadi tipe tertinggi dari seluruh varian Panther Kapsul saat itu. Sebagai info tambahan, kami sengaja mengulas mobil ini secara terpisah dari artikel sebelumnya agar para pembaca mudah mencerna apa yang kami sampaikan disini. Sebab ia memiliki beberapa karakteristik yang tidak dimiliki varian lain.
Pada tahun 2005, Panther Touring mendapatkan major facelift dan kemudian tipe Grand Touring muncul ke hadapan publik sekaligus menjadi tipe tertinggi. Sama seperti sebelumnya, kedua tipe tersebut dijual dengan pilihan transmisi manual dan otomatis. Namun varian otomatis dihentikan penjualannya pada tahun 2006 sebab tidak memenuhi target penjualan, sehingga hingga kini hanya tersedia melalui transmisi manual saja.
Selanjutnya, baik tipe Touring dan Grand Touring mendapatkan minor facelift pada tahun 2009, 2011, dan 2013. Minor facelift pada tahun 2013 ini menjadi update terakhir karena keduanya belum pernah mengalami penambahan apapun sampai sekarang.
Di kelasnya sebagai pemain di segmen MPV 7 penumpang, Isuzu Panther Touring awalnya menjadi rival bagi Mitsubishi Kuda, Toyota Kijang Kapsul, dan kembarannya Chevrolet Tavera. Tahun 2004 menjadi awal mula persaingan besar-besaran dimulai tepatnya ketika Toyota Innova menggebrak pasaran. Itulah kunci utama mengapa Panther diberi major facelift.
Sejak kehadiran Innova, penjualan tulang punggung Isuzu ini perlahan melesu, terlebih lagi ketika Toyota memutuskan untuk menghadirkan varian diesel terbaru di tahun 2008 yang sudah memenuhi regulasi EURO2 dan berdampak pada konsumsi BBMnya menjadi jauh lebih irit dibandingkan varian Innova diesel sebelumnya.
Baca juga :
Review Spesifikasi Isuzu Panther Touring / Grand Touring
Berikut beberapa informasi penting mengenai Review Spesifikasi Isuzu Panther Touring / Grand Touring yang beredar sejak tahun 2001 hingga sekarang.
Review Spesifikasi Isuzu Panther Touring / Grand Touring : Eksterior
Pada bagian kulit luarnya, Panther Touring memiliki desain sama seperti varian New Panther lain. Karena ia merupakan tipe spesial saat itu, maka varian ini diberikan sebuah tanduk bumper depan yang membuatnya kian sporty, kokoh dan tangguh sekaligus menjadi identitas utama dari Panther Touring.
Selain itu, ia juga menggunakan warna body two tone dimana bagian bawah mengadopsi kelir berbeda dengan warna body utama. Ciri khas dari tipe Touring lainnya adalah tampak lebih tinggi karena jarak body ke tanah memang dibuat lebih tinggi dibandingkan varian lainnya sehingga dapat melewati jalanan rusak tanpa takut bagian kolong mobil tersangkut.
Selanjutnya, Panther Touring juga mengalami facelift seperti varian lain di saat yang sama tepatnya pada tahun 2005. Di saat inilah varian Grand Touring dikenalkan dan kemudian menjadi varian tertinggi dari seluruh keluarga Panther Kapsul hingga sekarang.
Facelift ini meliputi perubahan total bagian fascia depan mulai dari dihilangkannya tanduk bumper, perubahan lampu utama dengan bentuk baru, grille baru (tanpa krom), sein spion dengan cover krom, foglamp berbentuk bundar dan bumper baru dengan adanya detail tegas di sekitar housing foglamp. Tidak ada yang berbeda di antara kedua tipe ini selain pada warna dimana tipe Touring masih mengadopsi two-tone sedangkan tipe bumper Grand Touring sewarna dengan body.
Memasuki tahun 2009, keduanya kembali mendapat update ringan namun hanya sebatas kelir krom yang telah melapisi seluruh bagian grille. Di tahun yang sama, tipe Touring sudah menerapkan warna eksterior seperti tipe lain tanpa two-tone sehingga ciri khasnya sedikit memudar. Model keduanya ini lantas tak pernahberubah selama 4 tahun dan bertahan hingga tahun 2013.
Menginjak tahun 2013, Panther kapsul kembali mengalami minor facelift untuk kesekian kalinya. Peningkatan kasat mata khususnya untuk kedua varian teratas ini ada pada perubahan bentuk grille dengan desain baru dan garis-garis tegas disekitar bumper dibalur warna hitam solid sedangkan untuk body berwarna hitam dihiasi oleh aksen coklat.
Disini, antara keduanya dapat dibedakan dengan mudah dari kehadiran cincin pada housing foglamp yang hanya ada pada tipe Grand Touring saja.
Beralih ke profil samping, disinilah letak ciri khas Isuzu Panther Touring keluaran awal dengan skema warna two-tone pada sekujur body dan dibekali bodykit yang memancarkan aura tangguh daripada varian lain yang terkesan biasa saja.
Dimensi totalnya juga lebih panjang ketimbang dari varian dasar karena adanya konde ban serep belakang dengan masing-masing panjang 4.535 mm, lebar 1.770 mm dengan jarak poros roda 2.680 mm serta tinggi keseluruhan mencapai 1.920 mm.
Ground clearance juga dibuat lebih tinggi sekitar 18 cm sehingga lebih aman ketika menerobos banjir. Hampir sama dengan varian LS, tipe ini juga sudah dilengkapi oleh sepasang footstep. Sedangkan saat itu tipe ini tidak dilengkapi roof rail, kalau pun ada berarti produk aftermarket yang dipasang oleh pemilik mobil sebelumnya.
Fitur roof rail selanjutnya hadir tapi hanya ada pada tipe Grand Touring, ketika Panther Touring mendapatkan facelift pertama. Perubahan lainnya dapat dilihat dari model velg yang awalnya berupa cabang lima berubah menjadi cabang enam. Guna memperindah penampilan, gagang pintu kedua tipe tersebut diberi finishing krom. Selain dari kedua hal itu, tak ada yang berubah. Perubahan berikutnya baru ada pada facelift kedua pada tahun 2009 dari penggunaan model velg baru dengan jumlah cabang yang sama namun desainnya melengkung.
Model velg baru yang digunakan ketika facelift kedua dapat dilihat pada foto di bawah karena masih digunakan hingga facelift ketiga (terakhir) untuk tahun 2013. Pada facelift ini, perubahan terbesar hanya meliput bagian bawah bumper dengan kelir hitam dan pemasangan spoiler untuk tipe Grand Touring. Sementara dimensinya menjadi lebih pendek sebab ketiadaan konde ban belakang dimana ban cadangan telah dipindahkan ke bagian bawah kolong body mobil.
Berlanjut ke belakang, ciri khas lainnya dari Panther Touring dan Grand Touring paling mudah dikenali melalui bagian ini yaitu dari pemasangan ban serep di pintu belakang lengkap dengan reflektor pemantul cahaya. Area belakangnya sama sekali tak pernah mendapat sentuhan facelift selama 12 tahun kecuali dari decal pada cover penutup ban cadangan saja.
Karena dianggap kurang reliable terhadap ketahanan engsel pintu, akhirnya posisi ban serep dipindahkan ke kolong seperti varian lain sehingga ciri khasnya lantas hilang begitu saja dan mengurangi kesan ketangguhan sebuah Panther dengan embel-embel Touring. Sebagai gantinya, desain garnish belakang diperbarui dan dibekali beberapa aksesoris tambahan untuk mempercantik pintu belakang.
Khusus tipe Grand Touring, turut diberi fitur tambahan yakni kamera yang terintegrasi di sudut spoiler sebelah kiri serta sepasang reflektor mata kucing pada bumper, lengkap dengan muffler tip di ujung knalpot.
Review Spesifikasi Isuzu Panther Touring / Grand Touring : Interior
Beranjak ke bagian interior, nuansa kabinnya masih sama seperti varian-varian terbawah hanya saja terkesan lebih tinggi berkat ground clearance yang di atas rata-rata. Setir yang digunakan sudah mengadopsi model 4 spoke sedangkan tipe lain untuk tahun yang sama masih 2 spoke yang sangat serupa dengan truk.
Untuk fiturnya pun terbilang biasa saja, mulai dari audio single DIN, AC double blower, power window, power steering, dan spion elektrik. Berikut adalah contoh penampakan interior dari varian prefacelift.
Memasuki fase facelift di tahun 2005, Panther Touring mendapatkan update pada desain setir dengan bentuk yang lebih modern dan juga berlaku untuk Panther Grand Touring. Namun sayang, tak ada penambahan fitur dimana ia masih membawa fitur serupa seperti keluaran awal bahkan parahnya belum memiliki airbag hingga saat keluaran terakhir.
Padahal airbag cukup penting mengingat hatchback murah sekalipun telah memiliki fitur ini sebagai fitur keselamatan standar. Perubahan terbesar dari kabin selanjutnya ada pada facelift terakhir terutama bagi varian Grand Touring. Sebagai varian tertinggi, tipe ini sudah dilengkapi headunit single DIN dengan monitor model pop-up dan LCD monitor plafon pada row kedua.
Untuk ulasan row kedua, row ketiga dan bagasinya dapat Anda baca pada artikel Spesifikasi dan Harga Isuzu Panther Kapsul karena tidak ada perbedaan lain kecuali doortrim row kedua tipe Touring sejak keluaran awal sudah dilengkapi armrest yang serupa seperti tipe LS facelift pertama.
Review Spesifikasi Isuzu Panther Touring / Grand Touring : Performa Mesin
Pada sektor dapur pacu, Panther Touring telah dibekali turbo sejak pertama kali memulai debutnya. Sementara hanya beberapa tipe khusus dari varian lain yang mengadopsi mesin serupa. Mesin yang digunakan berkode 4JA1-L dengan kapasitas 2.5 liter, tanpa intercooler dan hanya mampu menggenjot daya sebesar 79 HP pada 3.900 RPM dan torsi 191 Nm pada 1.800 RPM.
Dibandingkan MPV diesel lainnya, mungkin angka ini terbilang kecil. Sebab, penambahan turbo bagi Panther tidak berpengaruh terhadap lonjakan tenaga tapi efeknya ada pada getaran yang lebih minim serta peningkatan torsi dan membuat akselerasi pada putaran bawah jauh lebih baik dari varian Panther yang belum dibekali turbo.
Selain itu, kontruksi mesinnya masih berupa OHV dan berteknologi direct injection, sementara para teknologi dapur pacu para kompetitornya sudah common-rail plus DOHC. Namun mesin Panther Touring memiliki kelebihan tersendiri yakni sangat tahan banting dan dapat dicekoki semua jenis solar sehingga dianggap lebih ekonomis oleh sebagian masyarakat.
Review Spesifikasi Isuzu Panther Touring / Grand Touring : Impresi dan Handling
Isuzu Panther Touring dan Grand Touring adalah varian spesial dari Panther Kapsul karena memiliki desain lebih sporty dan fiturnya lebih lengkap. Namun tetap saja tampangnya terkesan ketinggalan zaman dimana para kompetitor sudah beberapa kali berganti model dan dibekali fitur-fitur terkini yang diturunkan dari MPV flagship.
Sementara Isuzu masih bermain aman melalui facelift dan pergantian warna interior selama 17 tahun hingga sekarang. Walau begitu, Panther dianggap sempurna di mata para penggemarnya karena karakter tahan banting, muat banyak dan nyaman.
Bahkan tak sedikit para pengguna Panther rela menjual mobilnya lalu upgrade ke tahun lebih tinggi karena ketiga poin tersebut. Berbicara masalah kenyamanan, Panther Touring dan Grand Touring terkenal sangat nyaman sebab bantingan suspensinya yang empuk dan ditunjang oleh sirkulasi AC merata hingga ke row ketiga.
Untuk urusan handling, baik Isuzu Panther Touring dan Grand Touring harus mengakui kedigdayaan para rivalnya. Betapa tidak, penanganan keduanya masih serupa dengan varian Panther Kapsul lain yang terkenal sangat limbung.
Tapi karena bobot yang lebih berat, ayunan suspensi depan setidaknya sedikit lebih baik. Ketika memasuki sudut tikungan, driver dituntut lihai dalam mengendalikan setir karena gejala bodyrollnya yang luar biasa.
Begitu pula dari sistem penggereman sebab Panther tidak dibekali fitur keselamatan penunjang yang bahkan sudah ada pada mobil LCGC tipe tertinggi seperti ABS, EBD dan BA.
Spesifikasi Isuzu Panther Touring / Grand Touring
- Mesin : Turbodiesel 4JA1-L 2.5 liter Direct Injection.
- Konfigurasi : OHV 8 katup.
- Tenaga : 79 HP @3.900 RPM.
- Torsi : 191 Nm @1.800 RPM.
- Bore x stroke : 93 mm x 92 mm.
- Rasio kompresi : 18.4:1.
- Konsumsi BBM : 8-11 km/L (dalam kota) ; 12-18 km/L (luar kota).
- Transmisi : Manual 5 percepatan dan matic 4 percepatan.
- Suspensi : Depan MacPherson Strut, belakang per daun.
- Rival : Toyota Kijang Kapsul, Mitsubishi Kuda, dan Chevrolet Tavera (untuk prefacelift) ; Toyota Innova, Toyota Avanza, Daihatsu Xenia (untuk facelift).
- Tahun Penjualan : 2001 – 2004 (prefacelift) ; 2005 – sekarang (facelift).
Kelebihan dan Kekurangan Isuzu Panther Touring / Grand Touring
Berikut beberapa informasi penting mengenai Kelebihan dan Kekurangan Isuzu Panther Touring / Grand Touring yang dijual dari tahun 2001 hingga sekarang.
Keunggulan Isuzu Panther Touring dan Grand Touring
- Desain sporty.
- Interior lapang.
- AC dingin menggigil.
- Jarak body ke tanah cukup tinggi.
- Suspensi empuk.
- Mesin bandel dan tahan banting.
- Irit BBM.
- Bisa menenggak solar busuk.
- Sparepart melimpah.
- Perawatan murah.
- Resale value terjaga.
Kelemahan Isuzu Panther Touring dan Grand Touring
- Model ketinggalan jaman.
- Miskin fitur.
- Teknologi mesin jadul.
- Lebih boros dari varian lain karena bobot body lebih berat.
- Putaran bawah boyo.
- Handling buruk.
- Bagasi sempit.
- Harga baru tidak sesuai fitur yang dibawa.
Demikian beberapa informasi penting mengenai Kelebihan dan Kekurangan Isuzu Panther Touring / Grand Touring yang dijual dari tahun 2001 hingga sekarang. Mungkin teknologi dan fitur kedua tipe spesial dari Panther Kapsul ini terbilang sangat tertinggal. Namun, karakteristik mesin dan irit BBM adalah kunci kekuatan mengapa mobil ini masih bertahan hingga sekarang bahkan dianggap sempurna khususnya bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Baca juga :
Rekomendasi Mobil Keluarga Solar Terbaik