Mobil Warna Favorit = Harga Tinggi. Benarkah? – Saat membeli mobil bekas, kita bisa menjumpai begitu banyak pilihan mobil. Namun ketika telah merujuk ke satu mobil yang diinginkan, tak banyak pilihan dalam hal warna. Lantas, benarkah mobil warna favorit memiliki harga yang tinggi? Berikut penjabarannya.
Mobil Warna Favorit = Harga Tinggi
Memang saat kita ingin membeli mobil bekas, kita pasti melihat dulu harga pasaran mobil yang kita inginkan. Tapi kenyataannya, harga mobkas dengan warna tertentu bisa lebih mahal dari mobil serupa tapi beda warna. Jadi harga mobkas ini dipengaruhi oleh warnanya.
Mobil warna favorit terutama mobil bekas seperti putih, hitam, silver mempunyai harga jual yang lebih tinggi dibanding warna tidak favorit seperti hijau, biru, kuning, dan lainnya. Sedangkan Mobil bekas dengan warna kurang favorit harga jualnya lebih rendah dibandingkan dengan warna favorit.
Untuk saat ini, di pasar mobil bekas, peringkat warna pada mobil dari yang paling favorit hingga tidak favorit, yaitu putih, hitam, abu-abu, silver, merah, biru, hijau, merah muda, ungu, kuning, emas dan warna–warna terang lainnya.
Namun untuk mobil sedan yang besar seperti Toyota Camry, Honda Accord, Nissan Teana, dan lainnya, warna hitam dan putih mempunyai harga jual lebih bagus. Contohnya, untuk Camry dan Teana urutan warna dari yang paling favorit hingga tidak favorit adalah hitam, putih, silver, medium silver, dan emas. Sementara untuk Accord berurutan dari putih, hitam, polished metal, silver, dan emas.
Sementara untuk mobil bekas keluaran Eropa seperti Mercy, BMW, dan lainnya, warna yang kurang favorit adalah silver, palladium, merah marun dan lainnya. Untuk Mercy dan BMW warna yang paling difavoritkan adalah hitam dan putih.
Masalah harga, mobil bekas ukuran kecil sampai menengah seperti Honda Jazz, Toyota Yaris, atau Honda Civic, antara warna favorit dan tidak, terdapat selisih Rp 5 jutaan. Untuk mobil bekas ukuran besar seperti Camry, Teana, dan lainnya, memiliki perbedaan harga hingga Rp 10 jutaan. Sementara untuk mobil bekas keluaran Eropa, beda harganya bisa sampai Rp 15 jutaan.
Perbedaan harga ini dibuat oleh permintaan dan suplai yang ada. Karena di pasar, mobil bekas dengan warna mobil yang kurang favorit cenderung lebih lama terjual, sehingga harga yang ditawarkan jadi lebih rendah.
Lantas, bisakah harga mobil dengan warna kurang favorit bertahan?
Untuk kondisi sebaliknya, ada beberapa faktor yang membuat mobkas dengan warna tidak favorit bisa memiliki harga bertahan. Atau malah lebih tinggi dari mobkas dengan warna favorit.
Yang pertama jika mobkas itu adalah collectors item. Mobkas yang incaran kolektor mobil, harganya cenderung lebih tinggi meski warnanya tidak favorit. Dalam hal ini, faktor kelangkaan unit mengambil peran lebih besar. Mobil sulit didapat tapi permintaan banyak. Otomatis, harganya melonjak. Untuk para kolektor mobil, warna bukan menjadi prioritas. Terpenting mereka bisa mendapatkan mobil impian atau hobinya.
Faktor berikutnya adalah kondisi mobil sangat bagus. Misalnya, kondisi eksterior maupun interior masih seperti baru, cat masih orisinal, jarak tempuh rendah dan lainnya. Beberapa hal itu dapat membuat mobil bekas itu mempunyai daya pikat tersendiri. Sehingga harga jualnya stabil meski warnanya bukan warna yang favorit.
Demikian informasi singkat mengenai Mobil Warna Favorit = Harga Tinggi. Baca juga: