Perbandingan CR-V vs Tucson vs Captiva vs Koleos – Sebuah mobil di kelas medium yang lekat dengan banderol harga tidak murah, punya desain menarik jadi sebuah keharusan. Para calon pemiliknya harus terlihat ekslusif, dengan gaya yang berkelas. Seperti apa gaya yang diberikan masing-masing kandidat, dan siapa yang paling menarik?
Berikut beberapa informasi penting mengenai komparasi dan Perbandingan CR-V vs Tucson vs Captiva vs Koleos yang cukup menarik untuk dibahas.
Perbandingan CR-V vs Tucson vs Captiva vs Koleos : Desain
Sebagai pendatang baru, Renault Koleos hadir dengan desain yang paling ‘out of the box’. Faktanya memang mobil ini berbagi platform dengan saudaranya Nissan X-Trail. Namun, apa yang disuguhkan Renault Koleos benar-benar berbeda.
Mobil ini mampu memberikan cita rasa Eropa melalui tampilan yang elegan. Desain unik khas mobil-mobil lansiran Perancis juga berhasil diterjemahkan dengan baik pada Renault Koleos. Mulai dari desain lampu utama yang unik berkat DRL-LED yang melengkung ke bawah hingga garis bodi yang seakan tidak ingin berhenti pada bodi Koleos.
Lihat saja garis krom di fender yang memanjang hingga ke pillar A. Sejatinya, garis krom itu adalah kelanjutan dari garis desain lampu yang dipanjangkan oleh desainer Renault. Lampu belakangnya terdapat garis tambahan yang keluar dari bentuk persegi panjangnya.
Desain interiornya juga sangat berbeda dibanding X-Trail. Tak ada satu pun aksen yang tersemat dari SUV asal Jepang itu digunakan pada Koleos. Desain simpel pada bagian dasbor membuat layar besar menjadi pusat perhatian utama. Yang menarik, layout monitornya dipasang memanjang vertikal. Unik dan menarik.
Desain setir Koleos sungguh layak diapresiasi. Bergaya flat bottom, selain enak saat dipakai bermanuver, tampilannya juga jadi terlihat apik. Perpaduan warna interior coklat tua dan hitam turut mendongkrak nuansa kemewahan.
Desain Chevrolet Captiva juga patut diapresiasi. Penyegaran dilakukan pada sekujur eksteriornya. Desain fascia kini semakin menarik dengan desain bumper yang semakin agresif dan punya garis tegas. Aura membulat di Captiva generasi sebelumnya telah ditinggalkan. Kini ia bergaya mengotak, dan terlihat paling gagah di antara yang lain.
Baca juga :
Meski tidak mengusung desain segagah Captiva, tampilan Hyundai Tucson tidak kalah menarik. Berkat tim desain yang dikepalai Peter Schreyer, tampilannya kini jauh lebih memikat.
Desainnya terlihat paling ‘mengalir’ di antara yang lain. Secara keseluruhan, desain Hyundai Tucson yang paling manis dan elegan. Sebagai ciri pembeda, tipe XG punya gril krom dan bingkai foglamp berwarna black chrome.
Interior Hyundai Tucson juga sangat memikat. Desain dasbor hingga konsol tengah benar-benar indah dilihat. Sayang desain positif itu, tidak diikuti dengan material dan kualitas buatan yang presisi. Setidaknya dibanding rival-rivalnya kali ini.
Terakhir ada Honda CR-V. Ia tetap konsisten dengan desain futuristis berkat garis-garis tajam terutama di sektor depan. Sedangkan area belakangnya justru punya desain yang sedikit kaku.
Sedangkan interiornya, Honda CR-V coba tawarkan gaya elegan. Penggunaan warna interior dominan hitam, disertai aksen panel kayu sukses membuat kabinnya berkelas. Hanya saja, tidak ada unsur ‘wah’ yang Jaldayat lihat dari keseluruhan desainnya.
Perbandingan CR-V vs Tucson vs Captiva vs Koleos : Kenyamanan
Bicara kenyamanan, Honda CR-V dapat tampil percaya diri di parameter ini. Pasalnya ia memiliki bantingan suspensi paling empuk di antara rivalnya. Ini membuat Anda seolah dibuai selama perjalanan, khususnya saat melewati medan bergelombang.
Kemudian disusul oleh Chevrolet Captiva. Sejujurnya karakter dari suspensi Captiva memiliki bantingan yang empuk. Namun, akibat penggunaan profil ban yang tipis, sensasi guncangan saat melewati permukaan jalan tidak rata, jadi sedikit terasa. Hal ini seakan-akan hadir karena suspensinya yang keras.
Hyundai Tucson bisa dibilang moderat ketika membahas soal bantingan suspensi. Ia memiliki bantingan suspensi yang terasa tidak empuk, tapi juga tidak keras. Posisi ‘aman’ yang dipilih Hyundai Tucson ini, rasanya seperti strategi agar tidak terlalu mengorbankan keasyikan mengemudi.
Harus Saya akui, Renault Koleos menjadi kontestan yang memiliki bantingan suspensi paling keras, sehingga mengurangi sisi kenyamanan saat melaju di jalan bergelombang.
Beralih ke bangku baris kedua. Soal legroom, Honda CR-V dan Renault Koleos menjadi kontestan yang memberikan jarak terluas. Kendati demikian tidak dengan headroom baris kedua Renault Koleos, yang tidak selega Honda CR-V. Semua itu berkat desain atap yang menurun dibagian belakang.
Hyundai Tucson memiliki garis bahu yang cukup tinggi. Imbasnya, tentu saja visibilitas ke bagian samping tidak leluasa untuk penumpang yang memiliki tinggi di bawah 165 cm. Efeknya jadi terasa bagai terkungkung, dan menghasilkan kesan yang kurang nyaman.
Untuk di kelas Medium SUV, ventilasi AC di bangku baris kedua tentu menambah kenyamanan penumpang. Sayangnya AC di bangku baris kedua hanya dimiliki Renault Koleos, Hyundai Tucson, dan Honda CR-V.
Namun, bukan berarti Captiva tidak memilikinya. Karena ia menjadi kontestan yang satu-satunya memiliki bangku baris ketiga, pihak Chevrolet menyediakan blower AC yang tersedia di bangku baris ketiga. Hal unik lainnya ada pada Captiva. Ia menjadi kontestan satu-satunya yang memiliki mesin diesel. Meski demikian, ia memiliki kesenyapan kabin yang baik, terbukti dari minimnya suara mesin yang masuk ke dalam kabin.
Saat melaju, bahkan masih lebih senyap dibanding Honda CR-V. Road noise amat menyusup ke kabin CR-V yang membuat kenyamanan kabin jadi berkurang.
Perbandingan CR-V vs Tucson vs Captiva vs Koleos : Fitur
Dengan harga di atas Rp 400 jutaan, tentu saja fitur masing-masing mobil akan jadi daya tarik utama untuk memikat calon konsumen. Tipe termewah juga membuat para kandidat ini bertabur fitur. Masing-masing punya keunggulan tersendiri yang sesuai dengan kebutuhan calon konsumen.
Renault boleh bangga soal fitur yang diusung pada Koleos. Hadirnya panoramic dan sunroof membuat kabin jadi terkesan roomy. Selain itu, layar head unit berukuran 8,7 inci ini sudah bertabur fitur. Tidak hanya fitur standar seperti navigasi, Anda juga bisa mengatur tingkat embusan AC melaluinya. Kuping Anda juga akan dimanjakan dengan 12 speaker lansiran Bose. Instrument cluster juga full digital yang bisa diubah ke beragam pilihan latar warna.
Yang tak kalah penting, berkat fitur automatic handsfree tailgate, pintu bagasi bisa dibuka secara otomatis hanya dengan mengayunkan kaki di sekitar bawah bumper. Untuk fitur asistensi mengemudi, ada hill start assist, blind spot monitoring, cruise control, kontrol traksi dan kontrol stabilitas. Mode berkendara Eco juga sudah ada di mobil ini.
Chevrolet Captiva pun tak mau kalah. Walau belum dilengkapi dengan pintu bagasi elektris dan sunroof, tapi hanya Captiva yang dilengkapi fitur hill descent control.
Electric parking brake juga jadi poin penting, mengingat kali ini hanya Renault Koleos yang juga punya fitur serupa. Fitur kemudahan yang diberikan Captiva adalah Side Blind Zone Alert dan Rear Cross Traffic Alert. Anda akan diperingati melalui visual dan audio, jika ada kendaraan lain di sudut yang tidak terlihat di cermin, maupun kamera belakang saat bermanuver dan bergerak mundur.
Head unit-nya memang tidak punya fitur sebanyak Renault Koleos. Tapi setidaknya sudah mendukung fitur Android Auto dan Apple CarPlay. Navigasi sudah tersedia, sayangnya harus mengandalkan koneksi dari smartphone. Sekadar informasi, aplikasi Android Auto belum dapat dinikmati di Indonesia.
Chevrolet Captiva sudah dilengkapi AC dual zone dengan fitur Ion. Cruise control juga sudah ada. Kontrol traksi dan mode berkendara Eco pun tak absen. Dibanding ketiga rivalnya, Captiva punya fitur canggih yang disebut Self Levelizing Rear Suspension.
Fitur ini berfungsi secara otomatis meninggikan suspensi belakang apabila mendeteksi mobil dimuati beban berat. Tak heran, karena Captiva menjadi satu-satunya mobil yang bisa menampung hingga 7 penumpang.
Meski punya harga paling murah di antara ketiga rivalnya, bukan berarti Hyundai Tucson tak punya banyak fitur. Panoramic sunroof jadi salah satu fitur andalannya. Selain itu, Tucson juga sudah dilengkapi mode berkendara Normal, Sport dan Eco. Jika yang lain menerapkan indikator blind spot di kaca spion, Hyundai Tucson juga menampilkan indikator lampu sein di kaca spion.
Head unit juga dilengkapi dengan navigasi. Sayang resolusi layarnya terlihat tidak tajam. Pada bagian buritan, Tucson juga dilengkapi pintu elektris. Sayangnya, cara buka pintu hanya bisa diakses melalui tombol di pintu atau dari kokpit, belum bisa dibuka melalui remote kunci.
Sesuai namanya, Honda CR-V Prestige Fender Audio, mobil ini rasanya akan membanggakan dalam hal lantunan suara. Dan benar saja, Jaldayat merasa tatanan suaranya nikmat didengar. Contohnya tweeter di pilar A sudah diset mengarah ke kuping pengemudi dan penumpang depan. Ini membuat suara di beragam level frekuensi terdengar begitu detail.
Sama seperti Chevrolet Captiva, Honda CR-V juga sudah punya AC dengan fitur air purifier atau penjernih udara dari Nanoe. Ion positif akan disemburkan untuk mengikat bakteri sehingga dapat menghilangkan bau tak sedap di dalam kabin.
Bukan hanya Renault Koleos, Honda CR-V juga punya bagasi elektris. Akses buka pintu bagasi bisa melalui tombol yang ada di pintu, atau pada anak kunci.
Oh ya, sebagai fitur keselamatan, Honda CR-V dilengkapi juga dengan Motion Adaptive EPS+VSA yang mencegah gejala oversteer dan understeer. Penumpang pun semakin aman berkat adanya dual SRS airbags, side airbags serta curtain airbags. Tak lupa, sunroof juga sudah hadir di Honda CR-V.
Perbandingan CR-V vs Tucson vs Captiva vs Koleos : Mesin
Aspek ini seharusnya menjadi ladang poin bagi Honda CR-V. Tak lain karena SUV Honda ini memanggul mesin paling bertenaga, sehingga potensinya menjadi yang paling kencang jadi lebih besar. Ini hasil uji performa Perbandingan CR-V vs Tucson vs Captiva vs Koleos.
Namun, kenyataan berkata lain. Mesin 2.354 cc yang memuntahkan 190 Hp itu hanya mampu membawa Honda CR-V berlari 0-100 km/jam dalam 10,3 detik. Tertinggal dari Renault Koleos yang mampu membukukan angka 9,8 detik di pengujian serupa.
Tercepat ketiga adalah Chevrolet Captiva, yang tampil impresif dengan mesin diesel penuh torsinya. Dengan torsi 400 Nm, dorongannya ketika start terasa mengentak. Sayangnya saat masuk di putaran tinggi, nafasnya mulai tersengal. Wajar memang, mengingat mesin diesel yang secara alami kuat di putaran rendah-menengah.
Seperti Jaldayat duga sebelumnya, Tucson tampil sebagai juru kunci karena menggunakan mesin bensin dengan kapasitas paling mungil yaitu 1.999 cc.
Tidak ada yang menonjol dari performa Tucson. Punya tenaga-torsi 158 Hp dan 196 Nm, output yang tersedia adalah yang paling ‘bersahaja’. Deret angka itu membuatnya butuh 11,5 detik untuk berakselerasi 0-100 km/jam.
Tapi tidak dengan catatan konsumsi BBM. Hyundai Tuscon mulai berbicara banyak, lantaran ia menjadi kedua terhemat di belakang Renault Koleos untuk rute dalam kota. Tucson mampu meraih angka 10,1 km/l, sedangkan Renault Koleos dengan 10,9 km/l.
Chevrolet Captiva yang sempat diduga sangat hemat karena bermesin diesel, ternyata hanya bisa mencapai 9,7 km/l untuk rute dalam kota.
Analisa Saya adalah transmisi Captiva yang terasa lelet dalam berpindah gigi. Sering kali, mesin dipaksa berputar di atas 2.000 rpm sebelum akhirnya transmisi berpindah gigi. Meski sedang berkendara santai dan dengan mode berkendara ECO. Kondisi ini jelas merugikan dan berdampak pada konsumsi bahan bakarnya
Meski begitu, konsumsi dalam kota Chevrolet Captiva setidaknya masih lebih baik dari CR-V yang terpuruk di angka 9,1 km/l. Lalu bagaimana dengan konsumsi BBM rute tolnya?
Hal istimewa datang dari Renault Koleos ketika diuji di rute tol. Ia membukukan 17,9 km/l, alias yang teririt dengan selisih angka signifikan dari 3 lainnya. Honda CR-V, Chevrolet Captiva dan Hyundai Tucson? Berturut-turut mencetak 14,6 km/l, 14,6 km/l (sama dengan CR-V) dan 14,2 km/l.
Perbandingan CR-V vs Tucson vs Captiva vs Koleos : Handling
Soal keasyikan berkendara, Renault Koleos adalah mobil yang tampil dengan taste berbeda. Meski ia satu basis dengan Nissan X-Trail yang merupakan ksatria Jepang, namun rasa berkendara Renault Koleos sungguh sangat ‘Eropa’.
Bantingannya kaku, dan mantap saat melaju kencang. Ini membuat pengemudi jadi lebih percaya diri saat Koleos diajak bermanuver, di rentang kecepatan berapa pun. Bobot setir pun terasa pas sehingga feedback yang didapat pengemudi juga terasa riil. Di titik ini, aspek fun to drive Koleos mendapat poin tinggi.
Chevrolet Captiva di sisi lain adalah mobil dengan jantung mekanis berlimpah torsi. Mesin tanpa busi ini punya torsi 400 Nm yang membuncah sejak 2.000 rpm. Ini membuatnya terasa selalu sigap untuk mengerahkan kemampuan terbaiknya. Terutama di kecepatan rendah hingga menengah. Bahkan, jika kontrol traksi dimatikan, roda depan Captiva (FWD) gampang spin kalau pedal gas diinjak dalam secara tiba-tiba.
Keasyikan ini semakin menjadi karena Captiva, masih setia dengan transmisi otomatis roda gigi. Jadinya saat mesin mendorong penuh, entakannya masih terasa dan itu jelas menyenangkan.
CR-V relatif mirip dengan Koleos. Formulanya adalah mesin bertenaga besar dengan transfer tenaga ke roda depan. Bedanya, suspensi CR-V yang sedikit lebih lembut memaksa handling CR-V tidak setajam Koleos.
Tucson harus mengakui keunggulan 3 rivalnya dalam soal fun to drive. Tenaganya jelas bukan yang paling besar, sehingga meski ia sudah siap dengan transmisi otomatis gigi yang cukup cekatan, tapi respons lajunya tidak segalak yang lain. Pengendalian pun demikian. Ia bukannya buruk, ia terhitung luwes untuk bermanuver. Tapi dibanding CR-V, Captiva apalagi Koleos, Tucson masih kalah presisi.
Perbandingan CR-V vs Tucson vs Captiva vs Koleos : Value For Money
Secara alami, konsumen menginginkan banyaknya kelebihan di harga yang paling terjangkau. Untuk itu, siapa yang menawarkan value for money terbaik pada Perbandingan CR-V vs Tucson vs Captiva vs Koleos ini ?
Honda CR-V 2.4L Prestige AT Fender Audio menjadi kontestan yang memiliki harga termahal. Dengan membayar lebih mahal, konsumen akan mendapatkan mesin paling bertenaga meski tidak yang paling kencang. Selain itu kenyamanan prima berkat lembutnya bantingan suspensi dan kelegaan kabin, akan Anda dapatkan. Tak lupa, kualitas audio lansiran Fender di Honda CR-V juga terasa paling baik.
Sayangnya untuk desain eksterior, Honda CR-V sudah terlihat tidak segar lagi. Tidak ada ubahan besar di versi facelift-nya, sehingga butuh perubahan besar pada sektor desain eksterior untuk melawan rivalnya.
Renault Koleos sebagai brand asal Perancis menyajikan kemewahan yang lebih, mulai dari tampilan eksterior, interior, hingga fitur-fitur canggih tersedia di Koleos. Meski pun ia menggunakan platform dan mesin yang sama dengan Nissan XTrail, uniknya rasa berkendara yang menjadi ciri khas di mobil Eropa tetap tersedia di Koleos.
Sedangkan dengan memiliki Captiva, konsumen akan mendapatkan mesin diesel halus dan kaya torsi. Selain itu, jangan lupa, Chevrolet Captiva menjadi satu-satunya kontentan yang punya bangku 3 baris.
Hyundai Tucson menjadi kontestan yang memiliki harga paling murah pada Road Test kali ini. Dengan harga yang paling murah terutama Hyundai Tucson XG, yang ditawarkan Hyundai Tucson sayangnya tidak terlalu spesial. Setidaknya mobil ini punya atap panoramic roof khas mobil mahal. Ada pula pintu bagasi elektrik.
Kesimpulan Perbandingan CR-V vs Tucson vs Captiva vs Koleos
Chevrolet Captiva memiliki tiga varian berbeda. Yaitu 2.0 LS FWD, 2.0 LT AWD, dan 2.0 LTZ FWD sebagai flagship. Sementara Hyundai Tucson hadir dalam dua pilihan saja. Tipe GLS yang paling rendah, serta tipe yang terlengkap yakni XG. Begitu juga dengan Renault yang hadir dalam dua pilihan. Varian paling murah yakni Standard serta yang sudah dilengkapi panoramic roof. Sedangkan Honda CR-V hadir lebih banyak pilihan. Mulai dari yang paling terjangkau yakni 2.0 MT, 2.0 AT, 2.4 AT dan yang paling mewah CR-V 2.4 AT Prestige Fender Audio.
Honda CR-V menjadi satu-satunya yang punya dua pilihan transmisi dan dua pilihan mesin. Ada pilihan mesin 1.997 cc bertenaga 155 Hp dan 2.354 cc bertenaga 190 Hp. Transmisi manual hanya ada di mesin 1.997, sementara transmisi otomatis ada di kedua pilihan mesin.
Soal urusan pilihan penggerak roda, hanya Captiva yang punya dua pilihan. Ada penggerak FWD di tipe LS dan LTZ, ada penggerak AWD di tipe LT.
Baru datang dan langsung menang. Rasanya inilah yang paling tepat dalam menggambarkan Renault Koleos dalam pengujian kali ini. Banyak aspek yang begitu memukau Jaldayat, dan membuat Jaldayat tak segan dalam menobatkannya sebagai yang terbaik.
Mulai dari desain. Renault Koleos paling memesona Jaldayat dengan tampilan futuristisnya. Ubahan yang dilakukan masih terlihat ‘halus’, tapi punya dampak yang begitu besar untuk tampilan dan nuansa keseluruhannya.
Fitur yang diberikan juga paling lengkap dan lekat dengan nuansa kemewahan. Head unit canggih, layout-nya juga vertikal sehingga terlihat unik. Instrument clusternya sudah full digital. Fitur lainnya, boleh dibilang juga sudah dimiliki rivalnya.
Chevrolet Captiva menempati posisi kedua. Mesin dieselnya sebenarnya punya potensi dalam hal torsi besar. Sayang transmisinya sedikit menodai raihan potensial mesinnya. Desainnya juga layak diacungi jempol. Aura mengotak ditambah door step, mobil ini semakin terlihat gagah juga mewah.
Sang petahana, Honda CR-V harus puas berada di posisi ketiga. Mobil ini setidaknya masih melawan dari hal kenyamanan. Bantingan suspensinya empuk dan kabinnya lega. Sayang sekali harganya sudah terlalu mahal dibanding dengan apa yang dia berikan.
Hyundai Tucson memang belum mampu melawan para rival-rivalnya. Mesinnya tidak bertenaga, fiturnya juga tidak ada yang terasa spesial. Tapi coba lirik desainnya, manis sekali. Konsep desain interiornya juga sebenarnya Jaldayat suka, semoga Hyundai bisa meningkatkan kualitas buatan interior, baik material maupun kepresisiannya.
Poin Perbandingan CR-V vs Tucson vs Captiva vs Koleos
1. Renault Koleos Panoramic Roof
Keunggulan : Desain, performa, fitur
Kelemahan : Bantingan suspensi, citra merek, jaringan aftersales
2. Chevrolet Captiva 2.0 LTZ FWD
Keunggulan : Mesin diesel halus dan kaya torsi, bangku 3 baris, bantingan suspensi
Kelemahan : Transmisi tidak sigap, tidak ada panoramic atau sunroof, konsumsi BBM mesin dieselnya tidak istimewa
3. Honda CR-V 2.4 Prestige Fender Editon
Keunggulan : Kenyamanan, citra merek, audio berkualitas
Kelemahan : Harga, desain mulai ketinggalan jaman, konsumsi BBM
4. Hyundai Tucson XG A/T
Keunggulan : Harga, desain eksterior, panoramic sunroof
Kelemahan : Citra merek, performa, build quality interior
Demikian beberapa informasi penting mengenai komparasi dan Perbandingan CR-V vs Tucson vs Captiva vs Koleos di Indonesia. Baca juga: